JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Indonesia untuk pertama kalinya kedatangan Vaksin Johnson and Johnson yang merupakan hibah dari Pemerintah Belanda.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns mengungkapkan , bahwa Vaksin Johnson ini hanya membutuhkan satu kali suntikan.
"Vaksinasi Johnsen hanya membutuhkan satu kali suntikan membuatnya menjadi vaksin yang efektif," terang Lambert Grijns dalam keterangannya saat kedatangan vaksin tersebut.
Seperti diketahui, Vaksin Johnson yang datang pada Sabtu (11/9/2021) dengan jumlah 500.000 dosis vaksin dalam bentuk jadi, tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Vaksin ini untuk menjangkau orang yang di daerah terpencil, dan penerima vaksin ini hanya membutuhkan waktu satu kali perjalanan," papar Lambert Grijns dalam keterangannya yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.
Lambert Grijns menegaskan pihaknya sangat senang dengan kedatangan gelombang pertama Vaksin Jhonson ke indonesia.
"Ini adalah vaksin gelombang pertama yang disumbangkan kepada Pemerintah Belanda kepada Pemerintah Indonesia yang jumlah 500 ribu dosis vaksin," terang Lambert Grijns.
Ia memastikan akan lebih banyak lagi vaksin yang akan datang ke Indonesia dalam minggu-minggu ini yang jumlahnya mencapai 3.000.000 dosis vaksin.
Ia menambahkan Pemerintah Belanda sangat senang mendukung Pemerintah Indonesia dalam upaya untuk melakukan vaksinasi sebanyak mungkin, dan secepatnya mungkin untuk warga negaranya.
Lambert Grijns juga menyampaikan Pemerintah Belanda selain menyumbangkan vaksin juga alat pelindung diri (APD) Covid-19 .
"APD ini sudah diberangkatkan dari Pelabuhan Rotterdam, Belanda minggu lalu dan akan tiba di Indonesia dalam beberapa minggu ini," tutur dia.
Lambert Grijns memastikan bahwa Belanda akan terus memberikan bantuan, karena Indonesia merupakan tempat yang berarti bagi kami.
Dalam keterangan virtual saat kedatangan Vaksin Johnson, hadir juga Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono
Harbuwono, termasuk Juru Bicara Pemerintah dr Reisa Brotoasmoro.
(*)