JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pakistan berjanji akan menanam sebanyak 10 triliun pohon sebagai upaya melawan perubahan iklim dunia.
Pemerintah Pakistan telah melakukan proyek ini yang didukung oleh United Nation Environment Programme sejak 2019 silam.
Melalui program ini Pemerintah Pakistan menargetkan program ini akan selesai pada tahun 2023.
Hingga kini, mereka menyatakan telah berhasil menanam lebih dari 1 triliun pohon.
Berdasarkan data laporan dari pemerintahnya, sejumlah 13 persen wilayah Pakistan telah dipenuhi oleh hutan.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan mengupayakan program ini untuk memperbaiki ekosistem dan mengatasi perubahan iklim.
Dilansir dari media Reuters, Pemerintah Pakistan menggunakan metode penanaman Miyawaki.
Metode ini diprakarsai oleh seorang ahli botani Akira Miyawaki yang berasal dari Jepang.
Metode Miyawaki merupakan salah satu metode penanaman pohon tercepat dengan menanam pohon secara berdempetan.
Proses ini dapat membuat hutan tumbuh 10 kali lebih cepat dan 30 kali lebih padat jika dibandingkan dengan proses penanaman lainnya.
Tidak hanya itu, hutan juga dapat memasuki tahap dewasa hanya dalam waktu 20 sampai 30 tahun, dimana biasanya untuk mencapai tahap itu diperlukan sekitar 200 sampai 300 tahun.
Pakistan termasuk ke dalam 4 negara dengan populasi terpadat di dunia dengan 24 persen orang di dalamnya hidup diambang kemiskinan.
Negara ini juga menjadi negara yang sangat rentan terkena dampak dari perubahan iklim.
Salah satu kotanya yakni Lahore yang sempat diselimuti kabut asap kini ditanami pohon untuk membentuk hutan untuk mengurangi dan menyerap karbon yang menyelimuti mereka.
Kota ini juga terpaksa menutup sekolah akibat kabut asap dan termasuk dalam daftar kota berpolusi tinggi di dunia.
Saat ini, Pakistan tengah mengalami berbagai macam bencana alam yang diakibatkan oleh perubahan iklim, seperti cuaca hujan yang ekstrim, surutnya glester Himalaya, banjir, hingga kekeringan.
Hal ini menjadi tantangan yang sulit dihadapi negara ini apabila tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya.
Pakistan terus mengalami peningkatan jumlah penduduk di tengah sumber daya yang menipis. Oleh karena itu, negara dengan penduduk sekitar 225 juta orang ini pun melakukan program demi menyelamatkan generasi mendatang. (nelsya namira putri)