TANGERANG, POSOTA.CO.ID - Lakukan inspeksi mendadak (Sidak) Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharani temukan oknum yang diduga melakukan pemotongan bantuan sosial (Bansos).
Dalam sidak tersebut, Risma geram karena menemukan penerima bansos yang dipotong oleh pendamping di wilayah Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.
"Kamu dananya dipotong oleh siapa? Sebut namanya, ada polisi di sini yang siap menindaklanjuti," ucap dia pada penerima bansos.
Menurut Risma masyarakat harus berani mengungkap oknum pemain Bansos. Apalagi dirinya sempat menjadi sasaran isu tidak menyenangkan terkait penyaluran bansos.
"Pak Kapolsek dampingi nanti. Ibu engga kasihan sama saya? Kemarin kan curiga ke saya, ibu juga kalau dapat dipotong sama dia, minta berapa dia," tanya Risma kepada penerima.
Mendapat jawaban tidak mengenakan Risma sontak geram dengan ulah oknum yang ada di wilayah Kecamatan Karang Tengah.
"50 ribu banyak sekali. Gapapa ibu jujur saja bu," sebut Risma.
Masih dengan Risma, BST Kementerian Sosial berupa uang tunai Rp600 ribu serta beras 10 kilogram seharusnya tepat sasaran dan tidak dijadikan oknum untuk bermain.
Besaran jumlah tersebut adalah akumulasi BST selama dua bulan yaitu Mei dan Juni masing-masing Rp300 ribu yang diberikan pada bulan Juli.
"Saya sengaja sidak ini tidak memberi tahu kepala daerah (Wali Kota Tangerang) di sini. Saya sendiri mau tahu langsung bagaimana masyarakat menerima bantuan sosial," ujar Risma.
Ia menuturkan pengecekan langsung ke lapangan dilakukan dengan mencocokkan kartu identitas penerima dengan daftar penerima BST.
Risma menegaskan, pendamping menjalankan amanat yakni memberikan informasi kepada para penerima bansos dengan jujur.
"Jika ada yang tidak jujur dan bahkan minta-minta kepada penerima, kasih tahu saya, biar langsung saya yang tindak," tukasnya.