Petugas mengerahkan alat berat membantu proses pengangkatan pohon yang tumbang akibat tertiup angin kencang di Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. (Dok.BPBD Kabupaten Kepahiang)

Regional

Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang Menimpa Mini Bus, Dua Warga Meninggal Dunia di Kepahiang, Bengkulu

Senin 12 Jul 2021, 19:54 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hujan deras angin kencang mengakibatkan pohon tumbang menimpa kendaraan jenis mini bus di Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Minggu (11/7/2021) malam.

Akibatnya, dua warga yang berada di dalam mobil tersebut meninggal dunia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang, 

Dalam hal ini, mencatat kerugian lain yang disebabkan oleh bencana tersebut meliputi satu unit rumah rusak berat, satu mobil rusak berat dan satu mobil lainnya mengalami kerusakan ringan.

"BPBD Kabupaten Kepahiang dibantu tim gabungan TNI, Polri dan masyarakat telah membersihkan puing pohon tumbang menggunakan tiga buah gergaji mesin atau senso," ujar Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya.

Selain itu, tim juga mengerahkan satu unit alat berat loader dan eskavator untuk mempercepat penanganan pohon tumbang tersebut dan mengurai kemacetan yang ditimbulkan.

Sementara itu, lanjut Muhari, menurut peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Rabu (14/7), hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di Bengkulu.

"Selain Bengkulu, wilayah lain seperti Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Selatan dan Maluku Utara juga berpotensi terjadi hujan lebat dan angin kencang hingga dua hari ke depan," sambungnya. 

Melihat adanya peringatan dini tersebut, BNPB mengharapkan agar pemerintah bersama masyarakat di tiap-tiap daerah tersebut segera melakukan upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

"Dalam hal ini, BNPB juga mengimbau agar seluruh komponen yang ada di daerah agar memantau perkembangan cuaca dari BMKG dan melihat potensi kerawanan wilayah melalui inaRisk BNPB," pungkas Muhari. (yono)

Tags:
bencanaHujan Derastewas(BPBD) Kabupaten Kepahiang

Reporter

Administrator

Editor