"Tapi ternyata UMKM-nya belum siap, maka harus kita paksa, setelah itu kita training sedikit," ungkap Ganjar.
Ganjar mengimbau pengelola MPP hingga industri besar untuk menyediakan ruang khusus bagi produk UMKM. Ia berpesan agar masyarakat mulai berani dan bersedia menggunakan brand lokal, dalam rangka mendukung pengusaha lokal.
Kabupaten yang saat ini dipimpin oleh Dico M. Ganinduto itu diharapkan unggul dalam sektor industri berorientasi ekspor, substitusi impor, produk berteknologi tinggi (high tech products/HTP), dan pada aplikasi khusus serta logistik yang berbasis Industri 4.0. Kendal yang juga merupakan kawasan industri ini diproyeksikan dapat menarik investasi sebesar Rp72 triliun dan 20.000 tenaga kerja hingga tahun 2025. (johara/tha)