Lahan pertanian yang berada di sebelah proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. (foto: yono)

Jakarta

Menilik Lahan Pertanian di Lereng Beton Pembangunan Jakarta International Stadium

Jumat 28 Mei 2021, 17:13 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di tengah hiruk pikuk dan banyaknya gedung pencakar langit di Ibukota, ternyata masih menyimpan secuil lahan pertanian yang terbilang cukup produktif.

Tak banyak orang tau, lahan yang berlokasi di lereng beton proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara , tambah hijau meski panas dan dan polusi menyelimuti Jakarta.

Berdasarkan pantauan Poskota di lokasi, terlihat para petani tengah sibuk memanen sayur mayur segara seperti bayam, kangkung, sawi hingga kemangi.

\Meski panas terik, petani dengan mengenakan caping dan kaos lengan panjang, tetap semangat mengerjakan rutinitasnya tanpa sedikit pun mengeluh. Meski sedang sibuk bekerja, mereka tampak ramah dan murah senyum saat disapa.

Para petani memanfaatkan lahan sekitar satu hektar tersebut untuk menanam sayuran. Ada sekitar 13 petani yang rata-rata berasal dari Indramayu, Jawa Barat menggarap lahan di lereng beton proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

Kasam (40) salah satu penggarap lahan mengatakan, pada tahun 2016 dirinya memutuskan untuk memboyong keluarganya ke Jakarta setelah mendapat tawaran bertani dari saudaranya.

Selama lebih dari 4 tahun menggarap lahan tersebut, menurutnya lebih menghasilkan ketimbang bertani di kampung asalnya di Indramayu, Jawa Barat.

"Kalau di kampung bertani dalam setahun paling banyak 3 kali panen. Kalau di sini setiap bulan panen. Walaupun hasilnya gak banyak tapi cukup untuk kebutuhan," ujarnya sambil memetik bayam, Jumat (28/5/2021).

Kasam mengungkapkan, dirinya dan petani lainnya memilih menanam sayuran, karena dari segi perawatan tidak terlalu rumit. Selain itu, menanam sayuran dapat dipanen dalam waktu singkat.

Setiap mau tanam, semua kebutuhan pertanian seperti bibit dan pupuk sudah ada yang memasok. Setiap bulannya Kasam membayar sewa kepada pemilik tanah.

Namun, Kasam enggan membeberkan besaran sewa lahan yang harus ia bayar.

"Setiap bulan kami bayar sewa. Ya ketutup lah buat bayar sewa sama modal bertani," ungkapnya.

Meski lahan yang ia garap bersebelahan dengan pembangunan Stadion berstandar FIFA, dikatakan Kasam, selama ini ia dan rekan tani lainnya tak pernah menemui kendala.

"Antara petani dan proyek pembangunan JIS, berjalan beriringan tanpa ada gangguan dari pihak manapun," jelas Kasam.

Lurah Papanggo Maryono mengungkapan, jika kelompok tani tersebut bukan merupakan binaan Sudin KPKP Jakarta Utara.

Diungkapkannya, lahan yang para petabi garap tersebut merupakan milik PT Buana Permata Hijau yang mereka sewa secara pribadi.

"Itu lahan di luar JIS, berbatasan dengan saluran PHB (Penghubung) yang mengalir ke waduk cincin. Lahan itu punya PT. Buana Permata Hijau," ujar Lurah.

Maryono pun, tidak mengetahui pasti berapa luas lahan yang para petani tersebut garap.

"Persisnya nggak tau saya (luas lahannya)," pungkasnya. (yono/tha)

Tags:
lahan pertanian di jakarta international stadiumJISlahan pertanian di ibukota

Reporter

Administrator

Editor