Perahu nelayan yang bersandar di dermaga Cilincing, Jakarta Utara, sudah tampak lenggang. (foto: poskota/yono)

Jakarta

Puluhan Nelayan Cilincing Jakut Lolos Mudik Naik Perahu

Jumat 14 Mei 2021, 10:35 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Puluhan nelayan andon (numpang) di Cilincing, Jakarta Utara, lolos mudik menggunakan perahu. Para nelayan tersebut puncaknya melakukan mudik pada H-7 hari raya IdulFitri 1442 Hijriah.

Kurdianto (52) salah satu nelayan Cilincing mengatakan, lebih dari 60 perahu nelayan andon mudik menggunakan perahu kecil berukuran dua gross tonnage (GT).

Kurdi mengatakan, rata-rata nelayan tersebut mudik ke Indramayu, Jawa Barat.

"Yang saya kenal saja lebih dari 15 perahu yang mudik. Kalau dari ujung sampai ujung sekitar 60 bahkan lebih," ungkap Mang kurdi sapaan akrabnya, Selasa (11/5/2021).

Mang Kurdi menjelaskan, para nelayan andon melakukan perjalanan mudik melalui jalur laut pada malam hari. Satu perahunya rata-rata mengangkut 3 sampai 4 orang.

"Mereka itu kan nelayan andon, jadi sudah biasa perjalanan laut pakai perahu ke Indramayu," jelasnya.

Menantang Ombak dan Angin Kencang

Dirinya yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat, menceritakan pengalaman mudik naik perahu yang pernah dilakukan beberapa tahun lalu.

Kurdi mengatakan, perahu berbahan kayu jati dan beratap terpal yang ia tunggangi acapkali terombang-ambing oleh ganasnya ombak disertai angin kencang yang menerjang perairain di rute yang ia lewati.

"Di tengah laut ya ombang ambing kena ombak sama angin kencang," kata Mang Kurdi.

Bila di pertengahan jalan cuaca sudah terlihat memburuk, ia pun langsung mencari tempat bersandar untuk perahunya menuju dermaga terdekat.

"Kalau cuacanya nggak enak ya kami sandar, masuk ke muara orang dulu. Biasanya ke Muara Gembong, Karawang, Tanjung Pakis (Beting)," cetus Mang Kurdi.

Bila cuaca sedang bersahabat perjalanan mudik menggunakan perahu ditempuh dalam waktu sehari semalam.

Untuk mudik ke Cirebon, ia menghabiskan 60 liter bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang ia gunakan untuk menjalankan mesin disel perahunya.

Kalau dihitung, kata Kurdi, perjalanan mudik menggunakan perahu lebih boros ketimbang naik angkutan umum.

"Kalau cuaca bagus, sehari semalam waktunya. Berangkat jam 19.00 WIB sampai Cirebon sore," jelas Kurdi.

Dari pantauan Poskota.co.id di dermaga kampung nelayan Cilincing, terlihat perahu yang bersandar memang sedikit lengang. Perahu yang berjejer di dermaga, terlihat kosong tanpa aktivitas nelayan.

Kurdi mengatakan, sisa perahu yang ada merupakan milik nelayan yang menetap di kawasan tersebut.

"Kalau itu perahu nelayan DKI, jadi mereka tetap di sini, kalau pun pada mudik banyaknya pakai bus atau naik motor," ungkap Kurdi sambil menunjuk perahu di depannya.

Dikatakan, sekitar seminggu ini para nelayan di Cilincing rata-rata sudah tidak melaut lagi.

Pun begitu dengan dirinya, yang sudah absen dari aktivitasnya sejak empat hari lalu.

"Paling nanti pada melaut lagi 3 hari setelah lebaran," jelas Kurdi yang sudah 24 tahun menjadi bagian nelayan Cilincing.

Saat ini, ia memang sudah menetap di Cilincing. Kurdi sudah memiliki dua anak yang sudah bekerja membantu keuangan keluarganya. (yono)

Tags:
nelayan-cilincingCilincingJakutMudik Naik Perahuposkota.co.idLolos Mudik

Reporter

Administrator

Editor