SUSU dibalas air tuba, begitulah kelakuan Satpam Herlani, 30, dari Tangsel ini. Ketika sakit dia dirawat Budiman, 33, sahabatnya.
Tapi begitu sembuh, eh.....Atikah, 30, bini Budiman malah diembat. Skandal ini terungkap gara-gara Herlani gadaikan HP, dan kebetulan pemilik gadai swasta ini iseng buka-buka HP orang.
HP itu banyak manfaatnya, tapi juga banyak mudlaratnya. Berkat HP orang berkomunikasi lebih mudah, pekerjaan juga jadi lancar. Tapi gara-gara HP, alat komunikasi bisa menyeret orang ke urusan komunikasi sambungraga.
Jika itu dilakukan dengan pasangan sendiri nggak masalah. Tapi jika dengan milik orang, ya biadab namanya. Tambah biadab lagi, jika pasangan mesum itu adalah bini teman yang telah menolongnya selama ini.
Lelaki tak tahu diuntung itu salah satunya adalah Herlani, yang bekerja sebagai Satpam di perusahaan kawasan Puspitek, Tangsel. Celakanya, dia bekerja malah berlawanan dengan profesinya.
Tugasnya sebagai pengaman di perusahaan, tapi di luar perusahaan dia malah jadi hama masyarakat. Bagaimana tidak, ternyata Herlani ini Satpam yang seniman alias senang istri teman.
Di Tangsel dia selama ini sebatang kara, asetnya hanya batangan doang. Lalu dia ditolong oleh sahabatnya sekampung, tinggal di rumahnya.
Sampai kerja jadi Satpam, dia belum berani ngontrak rumah sendiri, masih terus nebeng di rumah Budiman. Bahkan ketika sakit, yang merawat juga keluarga Budiman, termasuk istrinya, Atikah.
Budiman bukanlah orang kaya. Kalaupun dia kelihatan punya banyak bis AKAP di mana-mana, itu milik Budiman yang lain. Tapi Budiman Tangsel ini jiwanya yang kaya, menolong teman tanpa pamrih.
Cuma Herlani ini yang tak tahu diuntung. Gara-gara sering diurus oleh Atikah ketika sakit, eh berani-beraninya kurang ajar pada bini Budiman ini.
Celakanya, Atikah menanggapi dengan gegap gempita, terbukti setelah Herlani sehat, dia mau saja diembat.
Bahkan tak sekedar berani berbuat, tapi berani juga merekamnya lewat HP. Katanya untuk kenang-kenangan. Padahal jika teledor, HP itu bisa membunuh dirinya sendiri. Dan tenyata benar.......
Belum lama ini Herlani bokek habis, sehingga terpaksa menggadaikan HP-nya ke rumah gadai milik teman sendiri. Dapatlah dia uang Rp 150.000,- untuk nyambung umur beberapa hari. Sialnya, pemilik rumah gadai ini ternyata iseng banget.
HP Herlani dibuka-buka. Padahal secara etika dia tidak boleh mengacak-acak isi HP orang. Maka ini masukan buat DPR, jika fraksi PKS berani bikin RUU Perlindungan Ulama, ada baiknya fraksi lain bikin pula RUU Perlindungan HP.
Sekian lama mengacak-acak isi HP Herlani, kemudian ditemukan video mesum antara Herlani dengan Atikah bini Budiman. Kebetulan pemilik gadai itu kenal keduanya.
Langsung dia menghubungi pihak yang berkompeten. Tentu saja Budiman kaget, apa lagi ketika menyaksikan video tersebut. Kurang ajar! Benar-benar Herlani ini tak tahu diuntung, ibaratnya air susu malah dibalas dengan nyusu!
Budiman berusaha mencari Herlani, tapi orangnya ngilang melulu, sehingga kemudian dilaporkan ke perusahaan tempat Herlani bekerja. Mereka minta jangan kasus ini dilaporkan ke polisi dulu, kalau bisa akan diselesaikan secara kekeluargaan saja.
Tapi rupanya tunggu punya tunggu, tak ada tindak lanjutnya. Terpaksa Budiman melaporkan skandal ini ke Polres Tangsel, dengan menyertakan bukti surat nikah dan video mesumnya. Satpam kok malah “mengamankan” bini teman! (GTS)