Pada Mei 2020 lalu, menurut Ato, sapaan Soeprapto, belanja masyarakat hanya untuk bahan masakan yang dibuat di rumah, obat-obatan pribadi, dan produk kebersihan. Namun pada September 2020 lalu juga masih cenderung sama.
Masyarakat Tidak Diam
Nah dengan optimisme yang mulai meningkat, belanja masyarakat juga mulai merambah ke travel atau jalan-jalan. Begitu juga restoran dan kafe
juga presentasi negatifnya juga semakin kecil yang menandakan masyarakat tidak berdiam diri di rumah.
“Kondisinya sudah jauh membaik,” ujar Soeprapto.
Imunisasi
Sementara itu Dokter Spesialis Anak, Soedjatmiko menyatakan semua negara mengakui imunisasi itu aman dan bermanfaat untuk mencegah sakit berat, cacat dan kematian.
“Oleh karena itu, negara-negara berusaha memberikan vaksin gratis kepada
rakyatnya, supaya bayi balita anak hingga remaja terhindar dari kesakitan dan kematian,” ujarnya.
Penyakit seperti difteri, campak, pneumonia, masih ada dan perlu ditekan penularannya.
Sebelum pandemi Covid-19 banyak bayi yang terancam oleh penyakit tersebut, sementara pada masa pandemi Covid-19 seolah-olah penyakit tersebut berkurang.
“Tapi sebenarnya apabila vaksinasi tidak dilakukan lengkap, terutama bagi bayi-bayi yang lahir sejak tahun 2020, bisa berpotensi ada wabah baru selain Covid-19," ujarnya.
Menurut Rizky Ika Safitri, Communication for Development Specialist UNICEF, Indonesia telah melakukan survei di awal pandemi bersama Kementerian Kesehatan.
“Ada lebih dari 5.000 posyandu dan puskesmas yang sudah, mengaku mengalami gangguan seperti misalnya sebagian layanan imunisasi rutin terhenti, orang tua juga khawatir membawa anak untuk diimunisasi karena di masa pandemi Covid-19 seperti ini,” terangnya.