Sungai Cirarab wilayah Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten. (foto: ridsha vimanda nasution)

Tangerang

Sudah Pernah Diadukan, 'Kali Bau' di Pasar Kemis Kabupaten Tangerang akan Kembali Ditinjau

Rabu 07 Apr 2021, 23:50 WIB

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang akan menindaklanjuti keluhan warga terkait bau sungai Cirarab yang melintasi wilayah Pasar Kemis.

Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik mengatakan, pihaknya akan mengecek sumber bau dari aliran sungai Cirarab di Pasar Kemis.

"Terimakasih. Laporan dari masyarakat itu kami akan tindaklanjuti lagi. Kami akan cek dulu sumber baunya dari mana asalnya apakah dari perusahaan atau bagaimana," ujarnya dikonfirmasi Poskota.co.id, Rabu (7/4/2021).

Ahmad menuturkan, aliran Sungai Cirarab tidak terbatas. Menurutnya, aliran sungai hulunya berada dari luar wilayah Kabupaten Tangerang. 

Dia mencontohkan, seperti sungai Cisadane alirannya melintasi wilayah Bogor, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang sebagai hilirnya.

"Kalau sungai Cirarab juga aliran sungai hulunya ada yang dari Bogor dan wilayah lain. Daerah Kabupaten Tangerang berada hilirnya sebagai penampungnya," terangnya.

Karena itu, Ahmad menuturkan, warga yang tinggal daerah aliran sungai Cirarab pasti merasakan hal yang tidak enak seperti aroma bau tidak sedap.

"Biasanya banyak yang tidak enak kalau tinggal di hilirnya. Sebelumnya sudah ada pengaduan. Namun saat kami cek ada yang sudah memenuhi ketentuan misalnya limbahnya diolah dan ditampung sendiri," ungkapnya.

Yang jelas, Ahmad menyebut, dalam waktu dekat pihaknya akan meninjau kembali aliran sungai Cirarab di wilayah Pasar Kemis.

"Secepatnya kami akan tinjau ke lapangan. Soalnya kami punya program Sikeling (Sistem Informasi Pelestarian Lingkungan)," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sungai Cirarab yang alirannya melintas di sepanjang wilayah Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten dinilai warga setempat mengeluarkan aroma bau. 

Bau menyengat dari air yang berwarna hitam pekat itu dikarenakan sungai diduga telah tercemar oleh limbah pabrik selama bertahun-tahun. 

Seorang warga setempat, Tutur Hamidi (38) mengatakan, air sungai Cirarab itu memang sudah cukup lama disebut kali bau.

"Airnya bau makanya disebut Kali Bau. Sudah lama airnya tercemar limbah pabrik karena Pasar Kemis wilayah industri banyak pabrik. Mungkin ada yang buang limbahnya ke sungai," ujarnya kepada Poskota.co.id, Rabu (7/4/2021).

Bau tak sedap yang mirip bau sampah membusuk itu sangat meresahkan warga yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS). 

Selain berbau, pemandangan di sekitar kawasan Kali Bau juga nampak kumuh. Sampah rumah tangga nampak berserakan di sisi kiri dan kanan jembatan. 

"Sekarang sih sudah agak mendingan dulu sebelum dinormalisasi enggak ada yang mau main di sekitar sungai karena bau banget. Kalau disebut resah ya sudah sangat resah tapi mau gimana lagi," keluhnya.

Meski Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Bina Marga sejak tahun 2020 lalu telah melakukan normalisasi di sepanjang aliran sungai "Kali Bau". (kontributor tangerang/ridsha vimanda nasution)

Tags:

Administrator

Reporter

Administrator

Editor