Mendagri Muhammad Tito Karnavian saat tinjau vaksinasi massal di Palembang. (foto: ist)

Nasional

Sambangi Palembang, Mendagri Minta Pemda Buat Terobosan dan Konsep Vaksinasi Covid-19

Kamis 01 Apr 2021, 11:32 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meniinjau vaksinasi massal di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), Rabu (31/3/2021).

Kegiatan vaksinasi tersebut bertema “Gerakan Sukseskan Program Vaksinasi Nasional” bersama Kementerian Kesehatan dan Grab Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Mendagri mengatakan, pada masa krisis seperti pandemi saat ini, sinergisitas pemerintah pusat dan daerah mutlak diperlukan.

"Pun terobosan dan inovasi pemerintah daerah tak kalah penting. Produk inovasi yang berasal dari pemerintah daerah dapat diberikan kepada pemerintah pusat. Dengan demikian, komunikasi yang terjalin, tak hanya dari atas ke bawah atau top-down saja, namun juga bottom-up, " terang Tito.

Dalam program vaksinasi Covid-19 misalnya, pemerintah daerah dituntut untuk lebih mengedepankan kreativitas dalam menjalankan kebijakan. Selain melaksanakan vaksinasi yang dosisnya telah diberikan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah juga perlu memunculkan terobosan dan konsep yang dapat memudahkan implementasi kebijakan tersebut.

"Kami harapkan pemerintah daerah melakukan terobosan, begitu menerima (dosis vaksin), dia harus mendistribusiakan, setelah itu melakukan vaksinasi dengan kecepatan yang diharapkan oleh pemerintah, makin cepat makin baik,” kata Mendagri.

Untuk dapat menyelesaikan target nasional, pemerintah daerah perlu membuat konsep vaksinasi. Konsep ini diperlukan sebagai guideline dalam mengimplementasikan kebijakan vaksinasi di daerah.

"Adapun konsep atau skenario yang dimaksudkan Mendagri adalah terkait dengan perlunya daerah membuat kelompok prioritas penerima vaksin," kata Tito yang juga mantan Kapolri.

Data ini dapat diperoleh melalui kolaborasi Dinas Kesehatan dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, sehingga vaksinasi dapat dilakukan by name by address, tepat sasaran.

"Konsep untuk memvaksinasi mereka yang rentan; lansia, nakes, komorbid, dan kemudian mereka yang berinteraksi sangat tinggi, ini harus dijadikan target sehingga bisa dihitung, kerja sama Dinkes dan Dukcapil, by name by address, kemudian dari skenario itu, mereka ditarget, timeline, sehingga kita bisa membuat, memiliki angka kebutuhan minimal, itu skenario minimal,” bebernya.

Setelah skenario atau konsep minimal terdata, dilaporkan dan mendapatkan prioritas untuk divaksin, pemerintah daerah dapat mendata kelompok prioritas lainnya, di luar kelompok prioritas utama.

“Setelah itu, kalau yang super prioritas ini sudah divaksin, ditambah lagi dengan mereka yang urgent, ini namanya skenario moderat,” ujarnya.

Kemudian skenario ketiga, pemerintah daerah dapat membuat konsep kelompok non-prioritas yang masih dilakukan dengan kerja sama antara Dinas Kesehatan dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

"Baru yang ketiga adalah skenario maksimal, ini minimal 2/3 dari populasi, termasuk yang sehat-sehat, semua, anak-anak muda yang perlu divaksin, itu juga kelompok non prioritas, nah ini ada angkanya, by name by address itu yang betul-betul saya minta ke daerah, ada data bottom-up,” pungkas Tito. (johara)

Tags:
Sambangi PalembangMendagri Tito KarnavianTerobosan dan Konsep Vaksinasi Covid-19Vaksinasi Massal Covid-19poskotaposkota.co.id

Reporter

Administrator

Editor