JAKARTA – Banjir melanda Kota Semarang. Simpang Lima yang menjadi ikon kota itu, penuh dengan air warna coklat. Banjir juga masuk ke kantor Gubernur Jawa Tengah, yang juga di kawasan Simpang Lima.
Satu video yang beredar di media sosial menggambarkan banjir di kawasan Simpang Lima itu, terdengar suara orang kawasan itu telah menjadi lautan.
“Ngarep Hotel Tentrem, Simpang Lima. Simpang Lima dadi laut (depan Hotel Tentrem, di Simpang Lima. Simpang Lima jadi laut,” ujar suara di video itu.
Terlihat pula, satu sepeda motor terlihat dituntun oleh pengendara, yang tampaknya mesin motor mati karena melintas di kedalaman sepinggang orang dewasa.
Lantas dari unggahan video ada yang berkomentar membandingkan dengan banjir yang terjadi di Jakarta. “Jakarta banjiiirr …. Eh, Semarang,” ujarnya.
Disambung dengan komentar yang lain, singkat. “Jakarta banjir sehari, beritanya seminggu nggak kelar-kelar,” tambahnya.
Di tempat lain, unggahan video yang sama , juga ditulisi tanggal dan jam yang sama, yakni 23 Februari, pukul 16,47,08. Jalan Gajah Mada, Pekunden, Kecamatan Semarang Tengah.
Lantas muncul komentar-komentar pula. “Iku jenenge genangan (itu namanya genangan),” tulis salah satu warganet menyindir.
Lantas ditimpali sang pengunggah. “Curah hujan tinggi.” Sautan ini dibalas singkat. “Kegedhen udane.”
Pengunggah pun tak mau kalah, lantas menulis berisi sindiran. “Kakehan banyu, cetha ra (kebanyakan air, ngerti nggak),” sahutnya.
Banjir di Kota Semarang itu sendiri tidak hanya membuat kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng) hingga kawasan Simpang Lima tergenang air, sore ini.
Dari data BPBD Kota Semarang menyebutkan bahwa genangan air juga terjadi di sejumlah titik. Menyebar ke berbagai penjuru kota, utamanya di wilayah utara.
"Rata-rata banjirnya karena hujan deras. Nanti kita monitor di masing-masing untuk laporan. Tadi juga dari Kabid Dalops sudah koordinasi dengan PU, banyak yang tergenang, Simpang Lima, gubernuran (kantor Gubernur Jateng)," kata Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono, saat dihubungi wartawan via telepon, Selasa (23/2/2021).
"Tadi ada sebagian informasi banyak sampah menghambat pompa air. Sekitar antara 50 cm di Jalan Pemuda sampai roda dua itu full. Hujan di tengah kota ke arah timur," lanjutnya.
Dari berita-berita media lokal, disebutkan hujan lebat, sekitar pukul 16.59 terpantau CCTV, data titik genangan mulai menunjukkan grafik meningkat pada sejumlah wilayah, salah satunya di kawasan Simpang Lima, Kota Semarang.
Tim reaksi cepat penanganan genangan pun langsung bergerak berdasarkan pantauan data kondisi lapangan. Genangan di kawasan Simpanglima kemudian berhasil ditangani sekitar pukul 18.40.
Artinya dalam waktu dua jam sudah bisa ditangani, kondisi banjir di Simpang Lima sudah surut. (win)