DPR: Vaksinasi Dimulai Prokes Harus Terus Jalan, Pesohor Jangan Bikin Pencegahan Covid-19 Ambyar

Senin 18 Jan 2021, 23:26 WIB
Netty Prasetiyani Aher, Anggota Komisi IX DPR RI . (ist)

Netty Prasetiyani Aher, Anggota Komisi IX DPR RI . (ist)

JAKARTA – Pelibatan pesohor, tokoh publik dan influencer, dalam vaksinasi adalah untuk mendukung penanganan pandemi. Jangan sebaliknya, abai prokes dan membuat pencegahan Covid-19 ambyar.

Jangan sampai mereka malah abai terhadap protokol kesehatan (prokes) setelah divaksin, sehingga tujuan mencegah penularan Covid-19 menjadi ambyar.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, dalam rilis yang disampaikan kepada media kemarin.

Baca juga: Raffi Ahmad Diduga Langgar Prokes Saat Hadiri Pesta, Polisi Beberkan Fakta Ini

Menurut dia, meskipun vaksinasi sudah dimulai pada 13 Januari lalu dan tengah dilakukan pemerintah, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes).

Netty mengingatkan pada pemerintah dan  masyarakat bahwa vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk menurunkan kasus Covid-19.

 Terlebih, berdasarkan informasi dari pemerintah, vaksin siap pakai yang tersedia baru 3 juta dosis.

Baca juga: Hadiri Pesta Setelah Divaksin Bareng Jokowi, Polisi Sebut Raffi Ahmad Tak Langgar Prokes

“Program vaksinasi baru dilakukan secara amat terbatas pada segelintir orang. Jadi, siapa pun yang telah divaksin, apalagi tokoh publik, harus menahan diri. Jangan sampai jadi salah kaprah, seolah setelah divaksin boleh bebas, lepas kendali dan tidak melaksanakan prokes,” tegas Netty.

 Menurut Netty, pemerintah perlu terus memberikan edukasi pada masyarakat agar memahami situasi ini dan tetap disiplin prokes.

“Pelibatan tokoh publik dan influencer dalam vaksinasi tahap awal adalah untuk mendukung penanganan pandemi, bukan malah membuat ambyar," kata legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) itu.

Baca juga: Puan Mendesak Komunitas Internasional Perkuat Dukungan Palestina Tangani Covid-19

 Ia meminta pemerintah terus meningkatkan upaya promotif dan preventif kesehatan melalui penguatan prokes, disiplin 3T dan 3M.

“Sarpras kesehatan dan kesiapan faskes tingkat pertama harus ditingkatkan salam penanganan penyakit katastropis, sehingga dapat meminimalisir rujukan pasien ke RS yang sudah kewalahan menangani pasien Covid-19,’ katanya. 

 Selain itu, Netty  juga meminta pemerintah memberikan dukungan  pada hasil  inovasi alat kesehatan produksi dalam negeri, seperti Genose.

Baca juga: Polres Jakarta Timur Olah TKP Kasus Pelecehan Seksual Istri Isa Bajaj, Rekaman CCTV Berhasil Dikantongi

"Manfaatkan dan beri dukungan pada hasil inovasi dalam negeri, seperti Genose, guna mempercepat proses 3T. Kita perlu membangun kemandirian bangsa dengan memberikan apresiasi pada karya anak negeri," ujarnya. (*/win)

News Update