Idham Azis Minta Jajaran Korps Bhayangkara Dukung Komjen Listyo Sigit Sebagai Calon Kapolri

Jumat 15 Jan 2021, 08:44 WIB
Kapolri Jenderal Idham Azis.(dok)

Kapolri Jenderal Idham Azis.(dok)

Baca juga: Politisi Berjilbab Ini Memuji Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Telah Membangun Karier Cemerlang Sejak Dulu

Penangkapan ini juga mengungkap 5 tersangka lainnya, di antaranya adalah Brigjen Prasedjo Utomo dan Irjen Napoleon Bonarparte.

Kasus ini diselesaikan secara profesional dan transparan oleh penyidik Bareskrim Polri hingga sampai ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Penunjukan Listyo yang merupakan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 ini, melompati tiga angkatan lainnya, yakni Akpol 88B, 89, dan 90. Sigit juga punya masa kerja aktif yang panjang karena ia baru akan pensiun pada 1 Juni 2027.

Baca juga: DPR Terima Surat Presiden Calon Kapolri, Puan Jamin Seluruh Aspek Kelayakan Dipertimbangkan

Listyo sendiri merupakan lulusan S-2 di Universitas Indonesia dengan membuat tesis tentang penanganan konflik etnis di Kalijodo.

Listyo pernah beberapa kali menduduki jabatan di daerah Jawa Tengah. Tercatat, Listyo pernah menjadi Kapolres Pati tahun 2009. Setelah itu, dia menduduki posisi Kapolres Sukoharjo dan naik Wakapoltabes Semarang, tahun 2010. Tahun 2011, ia menjabat Kapolres Surakarta. 

Saat memangku jabatan ini, Listyo menjadi dekat dengan Joko Widodo yang saat itu menjabat Walikota Solo. Mereka bahu membahu menangani krisis dari peristiwa bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Solo, pada 25 September 2011.

Baca juga: Ketua Kadin Banten Dukung Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri

Pada tahun 2012, Listyo dipindahtugaskan ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri. Sejak bulan Mei 2013, dirinya bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulawesi Tenggara.

Dari Solo hubungan mereka kembali dekat dan berlanjut saat Jokowi menjadi presiden pada 2014 silam. Saat itu Sigit diajak ke Istana untuk menjadi ajudan Jokowi selama dua tahun hingga 2015.

Tahun 2016 Listyo diangkat sebagai Kapolda Banten dan sempat mendapat penolakan dari MUI Banten karena dianggap beragama Kristen. Namun pada akhirnya, Listyo meminta dukungan terhadap kalangan ulama dalam rangka menciptakan kondusifitas.

Berita Terkait

News Update