JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Tersangka perbudakan seks yang juga merupakan kelompok 'Gangster Ladies Jakarta', mengaku telah 6 bulan menjalankan bisnis haramnya tersebut.
Jaringan mereka pun, hanya sebatas komunitas-komunitas kecil yang ada di media sosial (Medsos).
"Pengakuannya baru 6 bulan ini mereka melakukan perdagangan prostitusi online," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Burhanuddin, saat dikonfirmasi, Selasa (12/1/2021).
Burhanuddin menerangkan, tidak mengetahui berapa banyak wanita yang ditawarkan atau dijual pelaku kepada para pria hidung belang tersebut.
"Karena memang untuk yang melapor baru satu (AD) ini korbannya," jelasnya.
Satreskrim Polres Jakarta Pusat, membongkar praktek perbudakan seks ABD di Apartemen Green Pramuka, Cempaka Putih. Tiga dari 8 pelakunya, SDQ (23), SE (16) dan GP (23), berhasil diamankan petugas.
Baca juga: ABG Korban Perbudakan Seks Mengaku Kerap Disiksa dan Dijejali Obat Penenang
Dalam aksinya, ketiganya memiliki peran berbeda masing-masingnya.
"Untuk SDQ perannya menjemput, menyediakan tempat, melakukan penyekapan dan menjual. Sedangkan SE dan GP berperan merayu, membujuk dan memasarkan," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, terbongkarnya praktek perbudakan seks di Apartemen Green Pramuka tersebut berawal dari laporan korban, AD (13) warga Depok ke Polsek Cempaka Putih pada tanggal 23 Desember 2020.
Baca juga: ABG Jadi Korban Perbudakan Seksual Kelompok Gangster Berhasil Lolos dari Sekapan
Kepada petugas, korban yang sebelumnya dijanjikan bekerja sebagai pegawai toko pakaian mengaku dijual ke pria hidung belang. Tak hanya itu, korban juga mengaku disekap di salah satu kamar yang ada di Apartemen Green Pramuka. (deny/tri)