BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Kejadian mencengangkan tertukarnya jenazah pasien Covid-19 terjadi di RSUD Kota Bogor. Pihak keluarga memprotes keras pihak rumah sakit atas kejadian itu.
Sempat bikin geger dari para pihak keluarga, DF, anak dari korban WT mengatakan jenazah yang tertukar itu adalah ibunya sendiri yang merupakan pasien Covid-19 berjenis kelamin wanita tertukar dengan jasad pasien pria di RSUD Kota Bogor.
"Atas kejadian ini sudah kami kabarin pihak rumah sakit bersangkutan protes atas tertukar jenasah yang sudah dimasukan ke dalam peti tersebut," ujarnya kepada wartawan, Senin (04/01/2021).
Baca juga: Kota Depok Zona Merah Covid-19, KBM Tatap Muka Batal Digelar
DF, warga asal Leuwiliang, Kabupaten Bogor, mengaku kaget setelah membuka peti jenazah ternyata bukan sang ibu tapi jenazah laki-laki lain yang tidak dikenal.
"Ibu dirawat di RSUD Kota Bogor lantaran positif Covid-19, sebelum itu sempat dirawat ruang isolasi. Namun Rabu (30/12/2020) pukul 00.30 WIB sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Selanjutnya, DF menerima informasi bahwa petugas ruangan isolasi mengabari petugas forensik pukul 06.00 WIB. Setelah itu baru mengabari pihak keluarga sudah bisa mengambil jenazah pukul 07.30 WIB.
"Setelah mendapat kabar itu kami nunggu sampai pukul 09.00 WIB, ternyata jenazah ibu dibawa ke ruang forensik lalu diserahkan menggunakan peti jenazah khusus Covid-19. Petugas melarang (kami) melihat ke dalam peti namun kami sangat pingin melihat, setelah dibuka bukan jenazah ibunya namun jenazah pria yang tidak dikenal," tambahnya.
Baca juga: Lahan Pemakaman Pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Habis
Mengetahui kejadian tersebut, DF lantas mendatangi rumah sakit dan melancarkan protes hingga akhirnya jenazah WT dapat dimakamkan pihak keluarga.
Klarifikasi RSUD Kota Bogor
Sementara itu, klarifikasi RSUD Kota Bogor, Taufik Rahmat, Humas mengatakan ada beberapa mekanisme yang harus dilakukan sebelum jenazah bisa dibawa pulang oleh keluarga.
"Jenazah tidak langsung dipulangkan pasca meninggal karena waktu sudah dini hari kendala dalam pemakaman. Kalau tengah malam tidak ada petugas pemakanan, selain kalau warga dari Leuwiliang Kabupaten Bogor, petugas pemakaman yang piket saat itu memang satu orang untuk malam. Untuk pemakaman ke lokasi minimal dua orang," ungkap Taufik.
Baca juga: RSUD Kabupaten Tangerang Kehabisan Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19
Sementara itu terkait ada persoalan jenasah tertukar, lanjut Taufik diakui ada kelalaian komunikasi petugas jenazah dalam memberikan laporan.
"Informasi laporan ada satu pasien meninggal, namun ternyata ada lebih dari satu orang. Terkait hal ini kami sangat menyayangkan petugas tidak melalukan pengecekan ulang jenazah yang hendak diserahkan kepada keluarganya," paparnya.
"Bukan tertukar, tetapi pada hari itu ternyata lebih dari satu orang yang meninggal. Akhirnya kami coba perbaiki, kami ikuti tuntutan pihak keluarga."
Respons Kadinkes Kota Bogor
Sementara itu, Plt Kadinkes Bogor Kota, Sri Nowo Retno yang dikonfirmasi hal ini mengaku belum mendapatkan keterangan apa pun dari kejadian tertukarnya jenasah pasien Covid-19 tersebut.
"Maaf saya sedang memimpin rapat. Bisa menghubungi humas Bu Erny," ungkapnya.
Namun ketika Poskota.co.id mencoba mengonfirmasi Humas Erny melalui telepon dan pesan singkat Whatapps, yang bersangkutan belum memberikan respons. (angga/ys)