Nah Ini Dia

Carik Pengin Punya Anak Rela Melepaskan Jabatan

Kamis 19 Nov 2020, 07:30 WIB

JABATAN Carik atau Sekdes, itu orang kedua setelah Kades. Tapi Jarwoto, 50, dari Ponorogo (Jatim) rela mundur dari jabatan itu demi punya keturunan.

Pasalnya, janda Saminah, 37, yang dipacari hamil dan menuntut nikah. Sedangkan warga mendesaknya mundur, tambah istri perdananya juga tak mau dimadu.

Bagi sebuah rumahtangga, kehadiran anak sangat dirindukan. Tapi jika Allah belum memberi, meski setiap malam “giling” terus, tetap saja nihil tanpa produksi.

Ada yang mencoba mengadopsi anak, ada pula yang memilih kawin lagi. Jika istri perdana mau dimadu, poligamilah. Tapi jika tak mau dimadu, ya bercerai sajalah. Sebab berburu anak memang menjadi skala prioritas.

Jarwoto di Babadan Ponorogo, kerjanya sebagai pamong desa dengan jabatan Carik. Ini jabatan bergengsi, karena dia bagian dari ASN Kementrian Dalam Negeri, sedangkan Pak Kadesnya bukan ASN. Buat tingkat kampung ngetoplah, karena dia orang kedua setelah Pak Kades.

Tapi meski jadi orang penting di desanya, Jarwoto tak merasa bahagia juga, sebab sudah 20 tahun menikah tak punya momongan juga. Padahal sebagai lelaki normal hampir setiap malam dia giling terus.

Tapi hasilnya hanya keringetan doang. Padahal teman-teman seangkatannya anak-anaknya sudah besar. Jarwoto merasa sedih jika nanti sampai dipanggil Sang Pencipta belum punya generasai penerus sejarah.

Sebagai Pak Carik, Jarwoto selalu berhubungan dengan warga. Entah itu urusan KTP, surat jalan, maupun surat-surat keterangan yang lain.

Dari situ Pak Carik laku kenal akrab dengan janda Saminah. Lama-lama saling curhat atas kondisi masing-masing.

Dari situ kemudian keduanya pacaran sebagaimana seperti anak muda. Tapi karena sadar akan posisinya, Jarwoto pacaran dengan Saminah secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi.

Pacaran jaman sekarang, jika sudah berkoalisi kok tanpa “eksekusi” itu ketinggalan. Maka eksekusi itu sering dilakukan sebagai kelinci percobaan.

Maksudnya, jika ternyata  hamil, itu yang dicari dan siap mengawini. Tapi jika tak juga hamil, ya nggak papa juga namanya juga sekedar iseng selagi ngantuk.

Beberapa bulan pacaran, tahu-tahu Saminah mengaku hamil dan menuntut dinikahi. Jarwoto tentu saja senang sekali dan siap menikahi.

Tapi kan harus bertanya dulu pada istri pertama, siap tidak untuk dipoligami? Ternyata sang istri menolak, memilih diceraikan saja.

Tapi laporan Saminah bahwa sudah hamil di luar nikah itu kadung bocor dan viral di desanya.

Bahkan Sekdes Jarwoto didesak untuk mengudurkan diri. Warga tak mau punya pamong desa celamitan, menghamili janda segala. Maksudnya, mestinya kan dikawini dulu baru dihamili.

Mentang-mentang jadi Sekdes, ingin memberi pelayanan cepat sampai-sampai harus melanggar prosedur.

Demo itu berjalan tertib dan tak lama, karena Jarwoto siap mundur segera. Pak Sekdes juga langsung lapor untuk Pak Kades bahwa hanya sampai hari ini jadi pamongnya, karena mau mundur.

Pak Kades tentu saja heran dengan tekad Pak Carik. Tapi lagi-lagi Jarwoto bilang, minggu-minggu ini dia akan punya dua hajatan sekaligus.

Ceraikan istri dan kawini janda yang telah berhasil dihamili. “Tapi jaga prokes ya, nanti situ yang nikah, saya yang diperiksa polisi.” Kata Pak Kades.

Dispensasi bebas jaga jarak hanya pada sang istri. (TJ/Gunarso TS)

Tags:
Nah Ini Diacarik-pengin-punya-anakrela-melepaskan-jabatan

Reporter

Administrator

Editor