Nah Ini Dia

Bini Siri Minta Diberi Rumah Dikasih Rumah “Masa Depan”

Selasa 29 Sep 2020, 07:30 WIB

NAFSU besar duitnya kecil, itulah Leonardin (55), dari Deli Serdang. Bini satu saja tak bisa ngurus, coba-coba berbini dua dengan kawin siri. Kebetulan Meriana (40), banyak tuntutan, di antaranya minta dibelikan rumah. Saking jengkelnya Leonardo, bini sirinya malah dikasih rumah “masa depan” alias dibunuh.

                Bagi lelaki bernafsu gede, setiap melihat perempuan cantik pikirannya jadi ngeres ke mana-mana. Jika tak ada hukum, dia bisa seperti ayam jago, akan mengawini semua ayam babon yang ada di depan mata. Tapi karena ada hukum agama dan negara, solusinya lewat poligami atau menikah siri ketika sudah punya satu istri. Celakanya, ada juga orang bernafsu gede, tapi rejekinya kecil, sehingga dampaknya bisa ke mana-mana.

                Leonardin warga Percut Sei Tuan Deli Serdang (Sumut), adalah salah satunya. Meski sudah ada istri, masih ingin mengawini janda muda nan jelita. Mau minta izin nikah lagi, Leonardo tak berani karena takut dikemplang palang pintu. Maka dia kemudian diam-diam nikah siri dengan janda Meriana, warga Jalan Bromo, Medan.

                Sebelum menikahi Meriana secara siri, wanita itu mengajukan syarat, setelah menikah siri Leonardin harus membelikan sebuah rumah. Mendadak Leonardo jadi seperti politisi mau ikut Pilkada, iyain saja semua tuntutan calon pemilih. Bagaiamana cara memenuhinya, itu urusan nanti. Yang penting bisa “nyoblos” duluan!

                Dan ternyata benar, setelah berhasil menikahi Meriana dan sukses dalam pencoblosan, Leonardin jadi lupa akan janjinya. Bukan lupa sebetulnya, tapi melupakannya. Sebab beli rumah paling tidak butuh dana Rp 500 juta, duitnya dari Hongkong? Maka sampai tahun ke-4 perkawinan sirinya Leonardin menjadi lelaki wan prestasi paling memuakkan. Setidaknya bagi Meriana istri sirinya.

                Gara-gara itu Leonardin sering diomeli dan diolok-olok oleh istri sirinya. Leonardi dicap sebagai lelaki egois. Dulu janji membelikan rumah, tapi setelah “burung”-nya dapat rumah yang baru, jadi melupakan. Bahkan Meriana berani menyindir dengan lagu “Udin Sedunia” yang liriknya sudah dimodifikasi sedemikian rupa. “Udin yang tukang ngibul, namanya Leonardin……” begitu ujar Meriana.

                Celakanya, anak-anak kecil ada juga yang mendengar celotehan Meriana. Maka setiap ketemu Leonardin di jalan, anak-anak kor menyanyikan lagu Udin Sedunia. ”Udiiin, Udin Udin Udin. Udin yang suka ngibul, namanya Leonardin.” Coba, kalau bukan anak-anak, sudah dihajar mereka. Tapi ujung-ujungnya Leonardin menyalahkan istri sirinya. Padahal mestinya menyalahkan dirinya sendiri selaku pemilik burung.

                Sejak itu Leonardin punya niat jahat, untuk melenyapkan Meriana dari muka bumi. Dia kemudian membeli sebilah pisau yang tajamnya setajam silet. Ke mana-mana dia membawa pisau itu di balik bajunya.

                Belum lama ini malam-malam Leonardin mengajak Meriana makan malam di luar. Habis makan di warung dia melihat barang menonjol di perut suami. “Apa itu bang?” Meriana bertanya. Leonardin menyebut pisau. Tiba-tiba Meriana menantang, “Ketimbang saya terus merongrong abang, bunuh sajalah saya…..”

                Ternyata Leonardin benar-benar melakukannya. Di tempat yang sepi, leher istrinya langsung digorok dan tewas. Esok paginya mayat Meriana ditemukan mengenaskan di semak-semak Desa Bandar Klipa, Percut Sei Tuan. Polisi langsung mengejar pelakunya sampa Tebing Tinggi.

                Meski keluarga Meriana mengiklaskannya, tapi bukan berarti Leonardin terbebas dari hukuman. Karena pembunuhan itu sudah direncanakan,  maka Leonardin bisa terancam hukuman mati. Atau, kalau pengacaranya pinter memainkan pasal-pasal KUHP, bisa berubah jadi 20 tahun penjara.

                Setelah burung dirumahkan, Leonardin bakal masuk rumah penjara. (KC/Gunarso TS)

Tags:
Nah Ini Dialeonardoleonardinrumah masa depan

Reporter

Administrator

Editor