JAKARTA – Tekad Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk kembali memberlakukan PSBB telah membelah pendapat banyak tokoh dan sebagian masyarakat. Ternyata bukan mereka yang berada di Jakarta saja, tapi juga di daerah-daerah, serti terlihat di media sosial (medsos).
"Covid-19 memang biang pecah-belah terkutuk. Gegara ulahnya terjadi perang antara Republik Indonesia vs DKI Jakarta,” ujar akun Jlitheng Suparman di Facebook, 12 September. Pemilik akun itu tinggal di Wonogiri, Jawa Tengah.
Unggahan tersebut mendapat tanggapan sahabatnya di FB. “Pokoke sing salah Pak Anies,” tulis Rangga Yudha Wahyuningpraja, yang disaut Jlitheng Suparman dengan ucapann singkat. “Para elit semakin mengalami gegar logika...”
Teman lainnya, Singgih Brojo Sasmita menanggapi cukup Panjang. “Pikir kubu 'Indonesia' itu dpt menjatuhkannya, pdhl itu justru membuatnya makin populer sejagat raya krn para pemimpin dunia yg berakal jg melakukan hal yg sama,” tulisnya dengan emoji tertawa.
“Keberuntungan besar bagi gubernur DKI...,” Jlitheng Suparman menimpali.
Beratus ribu pihak penolak kebijakan Anies Baswedan berkomentar di medsos, di gru-grup WhatsApp bersaut-sautan mengajukan argumen dan bukti-bukti yang dianggapnya mendukung.
Di antaranya, ada seorang anggota WAG menyatakan pegawai di lingkungan DKI Jakarta tidak mendukung PSBB.
Pembicaraan pun melebar ke sana-kemari. Mereka mengaku kasihan terhadap orang kecil, baru saja PSBB dilonggarkan dan bisa mencari rejeki, kini diketatkan lagi. Disebutkan, baru saja ngobrol dengan tukang warteg, mereka kini gelisah lagi. Susah mencari uang.
“Temen SMP gw dah ga sanggup bayar sewa kontrakan. Udah 2 bulan ini dia idup nomaden. Numpang2 di rmh temennya. Anak2nya udah dititipin ke panti asuhan. Waktu normal dia jualan nasi uduk/gorengan di depan SMK Negeri di Condet. Dari Maret SMKnya tutup lantaran PSBB,” dari pihak yang bernomor HP 08129956….
Lantas di singgung, istilah Gabener, menjadi Gakbener. Dan disebut-sebut di lingkungan DKI Jakarta sekarang dikuasai kelompok Kuning Babi (Kuningan Batak Bima). Kuningan adalah kabupaten di Jawa Barat asal Anies Baswedan.
Kalangan Tokoh
Itu keterbelahan di masyarakat yang berbeda tempat. Di kalangan tokoh juga terbelah, pro Anies (DKI Jakarta dan pro Pemerintah Pusat di bawah Presiden Jokowi).
Yang muncul di media atau bincang-bincang di Youtube, keterbelahan itu terasa. Di media, Walikota Bogor Bima Arya menyatakan, apa yang disampaikan Anies saat itu, tidak jelas, dia meminta Anies koordinasi ke Pusat.
Menurut Bima, para kepala daerah se-Jabodetabek, sepakat meminta Anies agar terlebih dulu berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menyempurnakan konsep dan rumusan PSBB Total tersebut.
Dalam rapat yang juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Banten Wahidin Halim tersebut, Bima bilang, Anies rencananya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat pada Sabtu (12/9, sebelum kemudian rapat akan kembali digelar pada Senin (14/9) mendatang.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil malah mengatakan, akibat pernyataan Anies tentang PSBB Total, RP300 triliun lari ke luar negeri. Oleh karena itu, Kamil meminta pejabat siapa saja, sebelum ambil kebijakan agar dipikirkan matang-matang.
Di tingkat Menteri Kabinet Jokowi, ada 6 menteri yang ‘menyalahkan’ langkah Anies.Yang paling menonjol adalah pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Anies Baswedan meminta seluruh perkantoran menerapkan work from home (WFH), kecuali 11 sektor esensial. Namun, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyarankan agar 50 persen karyawan tetap bekerja bergiliran.
Anies menyatakan, rumah sakit hamper penuh dan 17 September bisa tidak bisa menampung lagi, tapi Airlangga menyatakan, temat tidur bisa ditambah ribuan lagi. Yang paling seru terkait dengan anjoknya saham dalam perdagangan yangnterpantau lewat ISHG, sehingga perdagangan disuspend. Airlangga menuding, hal itu karena kebijakan Anies soal PSBB.
Di pihak lain, ekonom senior Rizal Ramli menilai sikap Airlangga membingungkan karena seharusnya menteri mendukung sikap Presiden Jokowi yang menyatakan mengutamakan kesehatan dengan memerangi Covid-19.
"Minggu yang lalu Presiden Jokowi pidato bahwa prioritas utama adalah perangi Corona, saya sempat angkat topi akhirnya setelah 6 bulan, JKW sadar. Anies ambil langkah tepat. Tapi Airlangga dll hantam Anies. Jadi bertanya JKW itu Presiden bukan? Kok menteri-menterinya bisa menggergaji arahannya?" kata Rizal melalui akun Twitternya, @RamliRizal, Kamis 10 September 2020.
Tokoh seperti Rocky Gerung menyalahkan Airlangga dan membela Anies. Menurut dia, Airlangga menginginkan ekonomi dan membiarkan penderita Covid-19 bertambah, terbukti dari keinginan menambah tempat tidur rumah sakit.
Masih banyak lagi tokoh bicara, kita berharap jalan yang terbaik untuk kesehatan dan membaiknya ekonomi. (win)