Pembukaan Hubungan Diplomatik Bahrain-Israel, Merupakan Konspirasi Trump

Sabtu 12 Sep 2020, 14:15 WIB
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi .(ist0

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi .(ist0

JAKARTA – Rencana pembukaan hubungan diplomatik Bahrain dengan Israel merupakan konspirasi dari Presiden AS Donald Trump.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi yang dihubungi di Jakarta, Sabtu (12/9/2020).

Muhyiddin yang juga membidangi hubungan internasional di MUI, mengatakan Trump di dalam negerinya citranya tidak bagus selain persoalan kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah negara bagian di AS yang tidak bisa diatasi.

Baca juga: Bahrain Susul UEA, Buka Hubungan Diplomatik Dengan Israel

"Juga selama kepemimpinannya terjadi aksi demontrasi dari kelompok kulit hitam yang memproses diskriminasi yang dilakukan kulit putih. Ini memicu kerusuhan di negara tersebut," papar Muhyiddin.

Selain itu, lanjut Muhyiddin, Trump juga dinilai tidak mampu mengatasi peningkatan positif Covid -19 di negara tersebut. AS merupakan negara    yang peningkatannya cukup tinggi Covid -19.

Sebab itu, kata dia, Trump mencari isu lain yang dapat mendorong yang diharapkan bisa memperbaiki citranya dengan menekan negara-negara Arab, Uni Emirat Arab dan Bahrain agar membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Kebijakan Trump ini akan mendapatkan dukungan dari kaum Yahudi internasional, termasuk orang-orang Yahudi yang menjadi warga AS.

Muhyiddin juga menilai Bahrain itu negara kecil yang mayoritas penduduknya Islam Syiah tapi kepemimpinan negara Itu dikuasai orang-orang Suni.

Muhyiddin juga berharap agar Indonesia tidak ingin ikut-ikutan mengikuti jejak negara-negara Arab yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel, karena selain melanggar undang-undang juga akan mendapatkan protes dari dalam negeri. (johara/tri)

Berita Terkait

News Update