India Catat Kenaikan Tertinggi, Kasus Covid-19 Capai 86.432

Sabtu 05 Sep 2020, 14:45 WIB
Warga India jalani test swab  di jalan.(ist/arabnews)

Warga India jalani test swab di jalan.(ist/arabnews)

JAKARTA – India kembali mencatat kenaikan tertinggi kasus baru (positif), atau terinfeksi virus corona sebanyak 86.432 orang, Jumat (4/9).

Negara yang berpenduduk lebih dari 1,4 miliar jiwa ini, menyebutkan

data Kementerian Kesehatan India, bahwa total kasus virus corona di negara tersebut sudah di angka 4.023.179.

Total infeksi di India masih kata ,  Kementerian Kesehatan mendekati Brasil telah mengonfirmasi lebih dari 4,1 juta orang,  sementara AS memiliki lebih dari 6,1 juta orang.

Kementerian Kesehatan India pada hari Jumat juga melaporkan 1.096 kematian dalam 24 jam terakhir, menjadikan total kematian hingga 68.472, seperti dikutip Arabnews.

Tingkat kematian kasus India sebesar 1,75 persen jauh di bawah rata-rata global 3,3 persen, kata kementerian itu. Para ahli telah mempertanyakan apakah beberapa negara bagian India telah menghitung jumlah kematian yang lebih sedikit.

India menambahkan hampir 2 juta kasus virus corona pada bulan Agustus yang menyebar di wilayah Pune, Mumbai, New Delhi, dan Chennai, adalah kota-kota yang paling parah terkena dampaknya, tetapi titik panas baru terus meningkat dalam kasus-kasus di daerah pedesaan Uttar Pradesh, Bihar dan negara bagian lainnya.

Di negara berpenduduk 1,4 miliar orang itu, hanya tempat-tempat yang paling terkena dampak virus itu yang tetap terkunci. Orang-orang memadati pasar dan ruang publik lainnya dengan potensi tindakan pengamanan seperti masker dan jarak sosial yang sebagian besar tidak diterapkan.

Membenarkan pencabutan pembatasan penguncian saat infeksi meningkat, Menteri Kesehatan Rajesh Bhushan mengatakan kapasitas pengujian telah ditingkatkan dan prosedur keselamatan diberlakukan.

“Meskipun kehidupan itu penting, mata pencaharian sama pentingnya,” kata Bhushan.

Ekonomi India mengalami kontraksi sebesar 23,9 persen pada kuartal April-Juni, kinerja terburuknya dalam setidaknya 24 tahun.

Terkait lonjakan kasus, otoritas kembali menutup sekolah hingga September meskipun siswa kelas 9-12 diizinkan untuk bertemu guru mereka di sekolah terkait bimbingan ujian. Namun layanan kereta Metro diizinkan beroperasi secara bertahap mulai 7 September. (johara/tri)

News Update