MANUSIA memang punya banyak akal. Kalau itu akal sehat sih, ngak apa-apa. Bagus, nggak bikin orang lain sengsara. Nah, kalau akal nggak sehat. Ini gawat, kerjanya menipu sana sini. Modalnya bohong alias ngibul.
Akal orang yang nggak sehat alias gila, ini bisa dilihat yang keluyuran d jalan. Nggak malu sama orang, milsanya telanjang sambil cengar-cengir. Nggak peduli dilihat orang. Pokoknya acuh baeh beh ya, namanya juga gila, masa harus malu? Kan sudah dibilang, yang malu itu, yang punya akal sehat alias waras.
Tapi, kalau orang yang sehat akal, kok nggak malu telanjang, malah kayakya bangga banget? Ya, sebenarnya itu juga gila, kalau nggak gila penuh ya , setengah gila atau rada-rada gila. Gitu?
Ada orang yang pura-pura gila. Misalnya, punya utang di mana-mana, ketika ditagih, malah cengar-cengar. Malah ngomongnya ngelantur. Bisa jadi dia sedang gila betul. Atau juga pura-pura gila. Kemarin masih waras kok. Malah sempat kapanye dan bagi-bagi sembako. Kebetulan dia memang caleg, tapi gagal. Ah, rupanya dia nyaleg modal utang.
Banyaklah orang yang awalnya sehat wal afiat ketika kena kasus, mereka jadi gila. Akalnya jadi tergaggu, nggak sehat. Sebenanya ini bisa jadi akal-akalan biar lolos dari tagihan, lolos dari tuntutan. Padahal orang tahu, orang yang pura-pura akalnya nggak sehat, sebenarnya dia cerdik, otaknya encer karena masih bisa berpikir untuk nipu orang lain.
Nah, apak ada yang masih mau nenipu dengan pura-pura nggak punya akal sehat alias gila? Silakan deh. Karena, petugas juga tahu bagaimana caranya menangangi orang yang pura-pura? Pura-pura lupa, pura-pura gila?
Sudahlah, jangan pura-pura lagi. Apalagi pura-pura gila. Mau masuk rumah sakit gila? Ah, dasar gila lo! (massoes)