JUDUL tulisan ini baru sekedar impian warga kota. Sebab faktanya, tidak mudah mewujudkannya. Meski sanksi dendanya mencapai Rp 25 juta, bila ketemu orang yang tak peduli lingkungan percuma saja. Padahal dampak plastik akan dirasakan anak cucu kita.
Memerangi sampah plastik sudah menjadi program nasional, kepala daerah mencoba mensukseskannya. Setiap daerah kiatnya tentu saja berbeda-beda. DKI Jakarta misalnya, sejak kemarin kantong plastik sekali pakai dilarang dipakai untuk berbelanja.
Orang belanja ke pasar harus bawa sendiri kantong ramah lingkungan. Jika pemilik toko tak menyediakan kantong sejenis itu bisa kena denda bertingkat hingga Rp 25 juta.
Beberapa waktu lalu soal sampah plastik sempat masuk pembahasan podcast Deddy Corbuzier bersama komika Bintang Emon. Ketika Deddy bilang beli sayur mayur pun tak boleh diikat pakai plastik, Bintang Emon menimpali secara kocak, “Iyalah, beli sayur mayur distaples aja.”
Produk plastik kata para perplastikan tak mudah terurai dalam tanah, bisa sampai ratusan tahun. Dampaknya baru dirasakan anak cucu dan cicit kita nanti. Tapi sebetulnya tak usah menunggu lama, sekarang saja sudah beberapa kali ikan besar di laut mati gara-gara mengudap plastik berwujud alat rumahtangga bekas.
Sesunggihnya sampah plastik tidak melulu produk pertokoan besar, dan pasar-pasar. Orang daerah masuk ibukota juga bawa “oleh-oleh” plastik. Paket atau barang kiriman juga pembawa plastik. Bagaimana cara pembatasannya?
Semua ini sangat berharap atas kesadaran setiap keluarga. Jangan sembarangan buang sampah plastik, misalnya dilempar ke selokan atau ke kali. Dampaknya nanti sampai juga ke laut dan kita kembali dapat kecaman internasional sebagai bangsa produsen sampai plastik.
Buat Jakarta yang semakin terbatas lahannya, bakar sampah termasuk sampah plastik bukan perkara mudah. Di halaman sendiri tak ada lahan, di lapangan atau tanah kosong juga tetangga kanan kiri belum tentu memaklumi akan asapnya. Maka sekarang lihat saja, di balik tembok pinggiran jalan tol adalah “wisata” sampah yang bikin sepet mata. – gunarso ts