Para pendatang yang tak miliki SIKM akan dibawa ke GOR Pulogadung menggunakan bus sekolah. (ifand)

Jakarta

Naik Travel Malam Tarif 2 Kali Lipat, Ribuan Pemudik Terobos Masuk Jakarta

Rabu 03 Jun 2020, 09:45 WIB

JAKARTA – Penyekatan dan penjagaan ketat di check point untuk menghadang para pemudik yang tak punya SIKM, ternyata masih banyak celah. Diperkirakan ribuan pemudik yang berhasil lolos masuk ke Jakarta menggunakan travel, sepeda motor maupun mobil pribadi.

Para pemudik tersebut kembali ke Jakarta ada yang naik motor dan ada juga yang memanfaatkan jasa mobil travel dengan bayaran yang mahal. Modus supaya lolos, perjalanan dilakukan malam hari serta melewati jalan tikus untuk menghindari petugas.

Seperti diakui pasangan suami-istri (pasutri), Sumardi (54) dan istrinya, Poniyem. Keduanya, baru saja kembali ke Jakarta usai mudik ke kampung halamannya di Sukoharjo, Jawa Tengah. Baik saat berangkat ke Sukohardjo maupun pulang ke Jakarta, Sumardi mengaku tak menemui kendala berarti meskipun masih dalam suasana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Nggak, nggak diberhentiin petugas," kata Sumardi saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakut, Selasa (2/6/2020) sore. Sumardi mengaku bisa lolos razia PSBB lantaran menggunakan
jasa angkutan travel dengan jaminan sampai ke tujuan tanpa terjaring razia apapun, asalkan berani mengeluarkan kocek Rp500 ribu.

"Bayarnya Rp500 ribu per kepala. Itu lebih mahal dari harga normal. Harga normalnya Rp200 ribu," jelas dia. "Jadi, lewatnya jalur alternatif, saya juga nggak tahu persisnya," ungkap pedagang ini.

Meskipun lolos razia PSBB dan berhasil tiba di rumahnya meski tak memiliki surat izin keluar masuk (SIKM), Sumardi belum bisa berjualan kembali. Pasalnya, pihak kelurahan mewajibkan  dia karantina mandiri di rumah selama 14 hari ke depan.

NAIK TRAVEL

Sama dengan Sumardi, tiga pembantu rumah tangga (PRT) asal Tegal yang bekerja di Plumpang, Jakarta Utara, juga sudah kembali ke rumah majikannya. Ketiganya juga naik travel dengan tarif dua kali lipat dari hari biasa, Rp500 ribu/orang. “Saya nggak punya SIKM. Tapi sopir travel menjamin kami bisa sampai Jakarta,” kata Endang, salah satu PRT.

Diceritakan Endang, supaya lolos dari penjagaan, berangkat malam hari karena pos di check point biasanya tidak dijaga. Sampai di Jakarta, majikannya membawa Endang periksa kesehatan. Dia pun menjalani rapid tes dan hasilnya negatif. “Kawan saya dari Pemalang juga naik travel dan sudah sampai di rumah majikannya,” kata dia.

TERMINAL BUS

Sedangkan pengelola Terminal bus Terpadu Pulogebang mengamankan 82 penumpang yang kembali ke Jakarta tanpa SIKM langsung dikarantina di GOR Pulogadung.

Kepala Terminal Terpadu Pulo Gebang, Bernad Pasaribu mengatakan, sejak pengawasan ketat terhadap pada pendatang, pihaknya sudah mengamankan 82 orang penumpang. Keseluruhnya tak memiliki SIKM sebagai syarat yang diwajibkan ketika masuk Jakarta.

Sebagian besar penumpang berasal dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Semarang, Surabaya, dan Banjar. Mereka masuk ke terminal menggunakan bus dan tiba di pagi hari. "Itu semua bus-bus pagi, mereka pikir di pagi hari tak ada pengawasan, namun akhirnya kami amankan juga," ujarnya.

Selain itu, sebanyak 40 pemudik tanpa SIKM juga diamankan petugas Sudin Perhubungan Jakarta Timur dari sejumlah tempat check point. "40 orang pendatang yang tak memiliki SIKM langsung kami kirim ke GOR Pulogadung untuk dikarantina," kata Kasi Ops Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Riky Erwinda. (deny/ifand/ta/ird)

Tags:
pemudikJakartatravel-malampsbbsikmpandemi covid-19poskotaPoskota-co-id

Reporter

Administrator

Editor