JAKARTA - Posisi DKI Jakarta tidak lagi menempati urutan pertama kasus positif COVID-19, kini dipegang oleh Jawa Timur (Jatim) di urutan pertama dan disusul posisi kedua Kalimantan Selatan (Kalsel).
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa penambahan jumlah kasus positif yang paling banyak di Jawa Timur, kemudian Kalimantan Selatan, Jakarta, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.
“Kenaikan ini kita dapatkan cukup banyak di Provinsi Jawa Timur ini ada 171 kasus, kemudian Kalimantan Selatan 116, di DKI Jakarta 105, Sulawesi Selatan 46, kemudian di Sumatera Utara 30 kasus,” kata Yuri dalam keterangan di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (28/5).
Ia menambahkan angka penambahan kasus di DKI Jakarta yang paling banyak adalah dari para Warga Negara Indonesia (WNI) repatriasi atau yang pulang dari luar negeri.
Menurut Yuri, para WNI yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu telah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
"DKI Jakarta ini didominasi oleh saudara-saudara kita yang baru kembali, karena bekerja di luar negeri, dan kita harus melakukan skrining terhadap mereka, dan hari ini cukup banyak juga yang kita dapatkan. Seluruhnya kita rawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet,” jelas Yuri.
Sementara itu, Yuri juga merincikan wilayah yang nihil penambahan kasus meliputi Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Utara, Lampung, Riau, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Kemudian untuk wilayah yang ada satu penambahan kasus adalah Aceh, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
Secara nasional, kata Yuri, penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Kamis (28/5) ada sebanyak 687 orang sehingga totalnya menjadi 24.538.
"Sedangkan data total pasien sembuh menjadi 6.240 setelah ada penambahan 183 orang dan kasus meninggal menjadi 1.496 dengan penambahan 23 orang," tandasnya. (johara/win)