JAKARTA - Bek kiri Persija Jakarta, Rezaldi Hehanussa, mengapresiasi keberhasilan Al Hamra Hehanussa, yang bisa masuk dalam skuad utama Persija yang juga berjuluk Macan Kemayoran tersebut.
Namun butuh beberapa tahun bagi Al Hamra untuk bisa masuk dalam skuad utama Macan Kemayoran sebelum merasakan debutnya pada 2019 lalu.
Tepatnya pada laga melawan Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, 22 Juni 2019 lalu. Dalam laga tersebut, Hamra dipercaya oleh pelatih Julio Banuelos untuk mengisi posisi bek kanan yang biasanya diisi sang kapten, Ismed Sofyan. Hamra tercatat bermain selama 45 menit sebelum kemudian digantikan oleh Ryuji Utomo pada babak kedua.
“Tentunya saya sangat senang ia bisa menembus tim utama Persija bersama saya. Apalagi tahun lalu dia sempat diberikan kesempatan merasakan bermain,” kata Rezaldi yang juga kakak Al Hamra, dalam laman resmi klub.
Namun, Rezaldi berharap sang adik tidak cepat puas karena perjalanan karier yang masih panjang dan berliku. Sebagai kakak-beradik, keduanya juga tentu terbuka untuk saling berbagi mengenai permainan mereka di lapangan.
Rezaldi sendiri mengaku sering berkomunikasi dengan adiknya untuk hal itu. “Sekali lagi saya liat dia sebagai sosok bersemangat untuk itu. Beberapa kali kami juga sering diskusi terkait beberapa hal seperti masalah latihan maupun bagaimana cara penempatan posisi,” tutupnya.
Sebagai seorang bek, para pemain memang dituntut tidak hanya piawai menjegal laju serangan lawan, tapi juga bisa membantu tim untuk mencetak gol.
Persija merupakan klub yang memiliki sederet bek tangguh. Salah satunya adalah Aris Indarto yang pernah membantu Macan Kemayoran meraih gelar ke-10 pada 2001 silam.
Bagi Aris musim terebut cukup spesial baginya, terutama ketika menghadapi PSM pada babak delapan besar di di Stadion Mattoangin Makassar.
Meski bermain dengan 10 orang akibat kartu merah Joko Kuspito serta tekanan penuh penonton tuan rumah, Persija berhasil meraih kemenangan 1-0, berkat gol tunggal yang dicetak Budi Sudarsono.
“Pada pertandingan itu seluruh pemain Persija membuktikan mental juaranya. Meski kalah jumlah pemain dan tekanan penonton tidak membuat kita gugup. Kita berhasil menang 1-0 di kandang lawan dan menjadi salah satu pembangkit semangat hingga akhirnya juara di Senayan,” kata Aris.
Saat itu Aris yang tampil sebagai pemain pengganti karena baru pulih dari cedera hamstring menjadi salah satu pilar penting dengan menahan beberapa serangan PSM. Aris merupakan salah satu bek yang pernah dimiliki Persija.
Meski posisinya pemain belakang, jebolan Diklat Ragunan ini identik dengan nomor punggung 7 yang biasanya digunakan oleh gelandang atau penyerang.
Selain laga melawan PSM, Aris juga terkenang momen dengan Bambang Pamungkas saat bersama-sama berjuang untuk menjadi juara. (junius/win)