Dr. Andrianto Purnawan SpBS (Ketua Tim Pelaksana Percepatan partispasi Masyarakat Penanganan Pandemi Covid PB IDI)

Health

Keamanan Makanan di Era Pandemi COVID 19 (Bagian 1)

Rabu 06 Mei 2020, 07:00 WIB

Dr. Andrianto Purnawan SpBS

(Ketua Tim Pelaksana Percepatan partispasi Masyarakat Penanganan Pandemi Covid PB IDI)

 

SAAT ini banyak negara di dunia menghadapi situasi ketidakpastian akibat dampak pandemi COVID 19. Banyak di antara negara tersebut yang melakukan pembatasan aktivitas fisik (physical distancing) sebagai saah satu cara mengurangi penyebaran COVID 19.

 

Akibatnya banyak penutupan kegiatan bisnis dan perkantoran, penutupan sekolah dan institusi pendidikan, pembatasan perjalanan dan pertemuan social. Beberapa orang bisa melakukan kerja dari rumah (work from home) dengan cara teleworking, diskusi dan pertemuan online.

 

Namun, pekerja pada industri makanan, tidak punya kesempatan kerja dari rumah. Mereka harus bekerja di tempat kerjanya demi menjaga agar ketersedian makanan tetap dipertahankan selama pandemi covid 19. Selain itu, mereka harus menjaga kepercayaan konsumen bahwa mereka mampu menjamin keamanan dan ketersediaan makanan

 

COVID 19 adalah penyakit saluran nafas dan ditularkan melalui dahak (droplet) karena kontak antar manusia. Belum ada bukti bahwa COVID 19 ditularkan melalui makanan atau makanan kemasan karena COVID 19 tidak bisa berkembang biak di dalam makanan, COVID 19 memerlukan hewan atau manusia untuk berkembang biak.

 

Bisa juga manusia terinfeksi COVID 19 karena droplet penderita COVID mengenai suatu permukaan benda kemudian ada orang lain yang menyentuh benda tesebut lalu mereka menyentuh mulut, hidung atau mata mereka. Penelitian terbaru mengatakan, bawah COVID 19 bisa bertahan 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, 4 jam pada tembaga, dan 24 jam pada kardus.

 

Karena itu, penting bagi industri makanan untuk memperkuat prinsip kebersihan makanan demi mengeliminir resiko permukaan makanan dan pembungkus makanan terkontaminasi COVID 19. Menyikapi pentingnya keamanan makanan di era pandemi COVID 1 ini maka FAO dan WHO berkolaborasi menyusun panduan “COVID 19 and Food Safety : Guidance for Food Business” yang dirilis pada 11 April 2020. Secara ringkas panduan terebut adalah :

  1. Kesadaran akan gejala COVID 19. Para pekerja makanan harus mengetahui gejala COVID 19.Di antara gejala COVID 19 adalah :1. Demam (lebih dari 37,5).
  2. Batuk ( apapun jenis batuknya baik batuk kering maupun batuk berdahak).
  3. Sesak nafas,
  4. Kesulitan nafas.
  5. Kelelahan. Dengan mengetahui gejala COVID sedini mungkin maka akan mempermudah penanganan para pekerja dan meminimalisir resiko penularan antar pegawai. Perusahaan juga harus menyediakan panduan terkait dengan COVID 19 sehingga memudahkan setiap pegawai memahami tentang penanganan COVID 19.

 

Mencegah Penyebaran COVID 19 di lingkungan kerja. Seluruh pekerja harus mematuhi instruksi tentang bagaiamana mencegah penyebaran COVID 19. Jika perlu dilakukan pelatihan tentang COVID 19. Pekerja yang terkena COVID 19 segera diisolasi (karantina). Pekerja yang sakit atau mempunyai gejala COVID 19 diistirahatkan di rumah dan segera dikonsulkan dengan dokter yang bekerjasama dengan perusahaan.

 

Praktek kebersihan untuk pekerja meliputi:

1. Cuci tangan yang tepat yaitu cuci tangan dengan sabun dan air selama kurang lebih 20 detik,

2. Sering membersihkan tangan dengan hand sanitizer berbasis alkohol, 3. Menjaga saluran nafas (mentup mulut mulut dan hidung saat bersin, membuang tisu, dan cuci tangan,

4. Hindari kontak dengan siapapun yang mempunyai gejala sakit pernafasan seperti batuk dan bersin.

5. Penggunaan sarung tangan disposable (sekali pakai). Sarung tangan yang dipakai pekerja makanan harus sering diganti dan tangan dicuci bersih di antara pergantian sarung tangan atau ketika sarung tangan dilepas. Sarung tangan harus diganti setelah melakukan aktivitas yang tidak berhubungan dengan makanan seperti membuka atau menutup pintu, atau mengosongkan tempat sampah.

 

Pekerja makanan harus menyadari bahwa sarung tangan bisa menjadi tempat penularan kuman sehingga cuci tangan sangat penting setelah melepas sarung tangan untuk mengindari kontaminasi pada makanan. Pekerja makanan juga harus menghindari menyentuh mulut dan mata saat memakai sarung tangan.

Cuci tangan adalah perlindungan terbaik terhadap infeksi setelah memakai sarung tangan baik dengan air dan sabun atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol.(*)

 

 

 

Tags:
dokter'covid-19coronaposkotaposkota.id

Guruh Nara Persada

Reporter

Administrator

Editor