Opini

PSBB Jakarta Dimulai, Ngendon Sajalah di Rumah

Jumat 10 Apr 2020, 07:50 WIB

GARA-gara virus Corona, pergergaraakan manusia dipersempit. DKI Jakarta dengan korban terbanyak, mulai hari ini sampai 2 minggu ke depan memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Demi keamanan dan keselamatan bersama, warga kota seyogyanya tinggal di rumah saja.

Sejak heboh Covid-19, otak masyarakat dijejali akronim baru seputar pemberantasan wabah Corona. Pertama kali muncul istilah PDP (Pasien Dalam Pengawasan), lalu muncul ODP (Orang Dalam Pengawasan). Menyusul kemudian OTG (Orang Tanpa Gejala) dan dilanjutkan oleh APD (Alat Pelindung Diri). Dan terakhir muncul akronim baru PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Apa maksud PSBB itu? PSBB adalah merupakan pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19 sedemikian rupa, untuk mencegah kemungkinan penyebarannya. Sebab membasmi Corona adalah melawan pembunuh misterius yang tidak kasat mata.

Jika melihat jumlah korban yang terus meningkat, ini memang  sudah selayaknya segera diterapkan PSBB. Tapi ditilik dari data yang berhasil disembuhkan terus mengejar angka yang meninggal, kita optimis bahwa Covid-19 bisa ditaklukkan. Semoga saja tak sampai Lebaran kemelut ini sudah terselesaikan.

Virus Corona ini memang luar biasa, bisa mengalahkan presiden. Jokowi tak mungkin mengintervensi Menkumham Yasona Laoly untuk membebaskan 30.000 napi dari penjara. Tapi atas “titah” Covid-19, Menkumham berani membebaskan para penghuni LP itu, ketimbang mereka malah jadi penyebar Corona.

Covid-19 juga telah menghancurkan kearifan lokal bangsa Indonesia. Ada tetangga kelahiran, warga menengok dengan bawa kado. Ada tetangga meninggal berbondong-bondong bertakziah. Tapi sejak ada Corona,  warga terpaksa bersikap lu lu gua-gua, tapi semua bisa memaklumi.

Gubernur Anies Baswedan memberlakukan PSBB sejak hari ini, Jumat 10 April 2020. Ini lebih ringan ketimbang lockdown lokal yang mengharuskan warga kota DDM (Diam, Duduk Manis) di rumah. Dalam PSPB penduduk masih bisa keluar rumah, asalkan tak lupa jaga jarak minimal 1 meter dengan warga yang lain.

Bagaimana dengan suami istri? Apakah demi social distancing harus siap galah untuk mencolek istri? Sadis memang, tapi itu bisa dimaklumi. Ketimbang DDM di rumah tapi jarinya usil nyinyiri pemerintah lewat medsos. (gunarso ts) 

Tags:
psbbVirus Coronacovid-19

Reporter

Administrator

Editor