Nah Ini Dia

ASN-Pegawai Bank Bermesum Akhirnya Diarak Penduduk

Kamis 19 Mar 2020, 07:20 WIB

JADI pegawai bank swasta, rupanya Ferdi, 36, jadi bank sperma juga. Bagaimana tidak? Sudah tahu  Fety, 34, punya suami kok masih diganggu juga. 

Tapi sebetulnya yang gatel Fety sendiri sih, karena aksi mesum itu dilakukan di rumah kontrakannya. Ketika terbongkar keduanya “diarak” ke Polsek.
 
Gatelnya kulit, diobati dengan Kalpanax atau Salep 88 bisa sembuh total. Tapi jika gatelnya syahwat, karena tak puas dengan pelayanan suami di ranjang, bagaimana solusinya? 

Kata ustadz, harus banyak berpuasa karena puasa itu juga mampu meredakan syahwat. Tapi kalau kata setan, cukup diobati daun “lingga” kata orang Jawa yang bila diterjemahkan artinya: cari pasangan di luar nikah.
 
Nah, Fety dari Obobo Kupang, NTT, rupanya termasuk perempuan gatal di kelasnya. Karena suami sudah tidak mampu memberikan layanan paripurna di ranjang, mulailah dia berpaling ke lelaki lain. 

Kebetulan dia punya relasi pegawai bank swasta, namanya Ferdi. Dia sangat tertarik pada lelaki ini. Dalam hati dia membatin, “tongkrongannya saja begitu, bagaimana tangkringannya, ya?”
           
Yang lebih memberi harapan Fety, lelaki ini dalam usia segitu belum pernah “mbelah duren” alias menikah. Mungkin karena kesibukan merintis karier, Ferdi jadi tak sempat memikirkan masa depan. Atau juga adik-adiknya banyak dan mereka masih membutuhkan bantuan kakak. Jika sudah menikah, tak bisa lagi dia bantu adik-adiknya.
 
Peluang ini dimanfaatkan Fety untuk mendekati Ferdi. Karena penampilan Fety cukup menarik, virus asmara Covid-15 segera menjalar diotak Ferdi. Sudah minum temulawak dan kopi jahe, rasa rindu pada Fety tak kunjung hilang. 

Maka dia memberanikan diri apel ke rumah Fety. Kebetulan rumah kontrakan itu sedang kosong, sehingga keduanya leluasa berkoalisi dan akhirnya ditutup dengan eksekusi.
 
Sekali mendulang sukses, Ferdi jadi ketagihan. Pegawai bank ini akhirnya meragkap sebagai bank sperma sebab manakala ada peluang dia selalu mengencani Fety. Ini berlangsung hampir setiap minggu. Fety puas dan Ferdipun juga puas. Di kala BNPB menganjurkan jaga jarak di mana saja minimal 1 meter, Fety – Ferdi justru tak ada jarak.

Lama-lama aksi mesum keduanya dipergoki warga. Keduanya lalu digerebek dan selanjutnya diarak ramai-ramai ke Polsek Obobo. Dalam pemeriksaan Ferdi mengaku, yang mulai Fety sendiri. “Saya sih, ada rejeki masak harus nolak,” kata Ferdi koplak.

Padahal nolak rejeki bisa mampet lho rejekinya. (gunarso ts) 
 

Tags:
Nah Ini Dia

Reporter

Administrator

Editor