BEKASI - Pusat perbelanjaan di Kota Bekasi sejak Minggu 1 Maret 2020, tidak menyediakan kantong plastik untuk kantong belanja. Menurut petugas pusat perbelanjaan, memang sudah dimulai belanja tanpa kantong plastik lagi.
"Ini memang dilakukan sesuai Peraturan Wali Kota (Perwal) No 37 Tahun 2019 tentang Penggunaan Plastik Sekali Pakai," ujar Robi salah satu kepala toko di Bekasi Selatan, Senin (02/01/2020).
Seperti di Giant Hypermall, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, penggunaan kantong plastik sudah tidak disediakan para perusahaan retail. Mereka menggantinya dengan kantong ramah lingkungan.
Beberapa pengunjung belum mengetahui pembatasan kantong plastik. Salah satu pengunjung di hypermarket, Rika, 30, pengunjung warga Bekasi Timur mengaku belum mengetahui tidak tersedianya kantong plastik disanah.
“Baru tahu hari ini, karena baru ke mal. Tadi belanja kata kasirnya sudah tidak ada kantong plastik, belanjaan saya ditaro kardus,” ujar dia pusat perbelanjaan, Senin (2/3/2020).
Menurutnya, usai berbelanja, petugas kasir menawarkan kantong ramah lingkungan yang dibandrol dengan harga Rp 20 ribu. Namun, konsumen dibebaskan untuk menyediakan kantong ramah lingkungan sendiri.
“Boleh bawa sendiri dari rumah, kalau enggak ada bisa beli harganya ya tadi kisaran Rp 19 ribu lebih, " ujar Rika sambil mengatakan pengunjung juga bisa membawa dari rumah.
Bukan hanya kantong plastik, sedotan pun dilarang dipergunakan pada setiap restoran yang ada di Kota Bekasi. Misalnya saja yang diterapkan oleh salah satu restoran cepat saji yang menunya ayam goreng krispi.
Masyarakat atau pengunjung mal yang menyantap makan terlihat tidak diberikan sedotan pada suguhan minumnya. Salah satu pekerja di restoran itu membenarkan hal tersebut. “Sudah tidak disediakan memang mas,” kata Arif, salah satu pelayan di sana.
Sementara itu Walikota Bekasi Rahmat Effendi mengaku berterimakasih kepada seluruh perusahaan retail yang telah menerapkan zona zero plastik. Menurutny, hal ini untuk meminimalisir sampah plastik yang kerap bertebaran di mana-mana.
“Kebijakan tanpa kantong plastik ini merupakan komitmen Pemerintah Kota Bekasi sebagai upaya mengurangi sampah,” kata Rahmat di Plaza Kantor Pemerintah Kota Bekasi.
Rahmat menuturkan, produksi sampah di Kota Bekasi per hari mencapai 1.700 ton. Ribuan ton sampah itu didominasi dari plastik dan sejenisnya. Dengan diberlakukan larangan pemggunaan kantong plastik, Rahmat optimis dapat mengurangi sampah.
“Mudah-mudahan harapan dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman ini dapat kita raih,” imbuhnya.
Sejauh ini, pemerintah setempat juga telah membentuk satuan tugas (Satgas) zero plastic yang akan menyisir toko retail penyedia plastik belanjaan. Satgas zero plastic itu juga sudah melakukan penyusuran di sekitar lingkungan Pemkot Bekasi.
Sementara diketahui sebelumnya, data hasil studi organisasi One Earth One Ocean (OEOO) waste4change dan Greencyrcle-Schwarz. Dalam studi itu tercatat 1.973 ton sampah diproduksi warga Kota Bekasi tiap hari. Namun, sebanyak 775 tonnya per hari sampah tersebut berpotensi terbuang ke laut.
Bahkan, hasil studi didapati bahwa jumlah potensi sampah terbuang dari Bekasi ke laut lebih banyak dibandingkan dengan sampai dari Jakarta yang berkisar hanya sebanyak 356 ton perhari. (saban/win)