MULJADI, 19, sebetulnya hanya pengangguran, tapi merupakan penjual tampang yang sukses. Berkat kegantengannya, ditambah ahli menata kata, sejumlah gadis yang seiman berhasil dinodainya. Tapi ketika salah satunya, gadis 17 tahun, sampai hamil dibuatnya, keluarga lapor polisi dan don yuan dari Sleman, DI Yogyakarta, ini ditangkap.
Dulu ada istilah cewek bau bensin, yakni sindiran untuk gadis yang mudah terpikat dengan cowok yang pakai mobil atau motor. Belakangan tata nilai berubah lagi.
Tak punya mobil, tak punya pekerjaan, asal ganteng banyak yang terpikat. Akhirnya cewek-cewek ini menjadi korban kegantengan si cowok, hanya dinodai tapi tak dinikahi, karena ditinggal kabur untuk berburu gadis yang lain lagi.
Mujadi adalah salah satunya. Setelah lulus SMA dia resmi menjadi Pangeran Panji Klantung alias pengangguran, karena tak juga meneruskan kuliah. Tapi dia punya kelebihan lain, wajahnya yang ganteng dan tubuhnya proporsional, menjadikan cewek-cewek mudah terpikat padanya. Dalam bayangan si cewek mungkin, “benggol nomer dua, yang penting bonggolnya.”
Kelebihan lain Mujadi, dia pintar menata kata, merayu cewek. Kepada setiap cewek yang ditaksirnya dia selalu bilang, siap menikahinya.
Katanya, “cintamu yang tulus padaku akan menjadi modal semangat untuk menatap masa depan yang gemilang.”
Mendengar kata-kata itu, si gadis langsung klepek-klepek dan mau menyerahkan “asset”-nya untuk digauli bak istrinya.
Berkat kata-katanya yang klasik tapi memikat, sejumlah cewek berhasil dipacari. Tapi setelah berhasil menjarah asetnya, Mujadi kemudian kabur entah ke mana.
Si gadis yang sudah ternoda memilih diam, ketimbang lapor polisi malah jadi aib keluarga. Prinsipnya kemudian, asset tercemar tidak mengapa tapi yang penting keluarga tak menjadi malu karenanya.
Demikianlah, Mujadi terus bat-bet berburu cewek cantik, untuk dijadikan ajang pelampiasan syahwatnya. Terakhir dia ketemu garis 17 tahun warga Godean. Setelah membangun narasi seperti biasanya, si gadis langsung dieksekusi. Setidaknya 4 kali Mujadi melepas rudal balistiknya.
Sialnya, salah satu pelepasan rudal itu terjadi pas gadis itu sedang masa subur, maka beberapa minggu kemudian terjadilah kehamilan itu. Makin lama semakin membesar, sampai puser gadis itu bergeser dari garis ekuatornya. Ketika masa kehamilan itu telah berusia 7 bulan, barulah keluarganya sadar.
Bapak ibunya segera menginterogasi, menyelidik siapakah gerangan tuan yang bikin terjadinya kehamilan? Maka gadis itu pun mengaku bla-bla bahwa pernah diajak berhubungan intim berulangkali dengan Mujadi. Sayang ketika dicari untuk dimintai tanggungjawab sicowok ini malah meniru ilmunya Nurhadi eks Sekretaris MA, buron entah ke mana.
Maka orangtua wanita muda itu lapor polisi dan beberapa kemudian Mujadi berhasil ditangkap. Dalam pemeriksaan dia mengakui bahwa telah menggauli gadis itu sebanyak empat kali. Ini klop dengan pengakuan si gadis itu sendiri.
Jika Mujadi siap menikahi korban, kemungkinan kasusnya di SP3 alias dihentikan. Langsung dijadikan pengantin meski sudah ngebon dulu. (gunarso ts)