KURSI Wakil Gubernur DKI Jakarta yang sudah 18 bulan kosong, bakal segera terisi. Setidaknya bulan Maret 2020, Gubernur Anies Baswedan sudah memiliki pendamping dalam melaksanakan tugas memajukan kota Jakarta, dan membahagiakan warganya.
Perkiraan bulan depan Wagub sudah terpilih, menyusul telah terbentuknya Panitia Pemilih ( Panlih) yang terdiri dari sembilan angggota perwakilan fraksi DPRD DKI.
Dalam surat keputusan yang telah ditandatangani oleh Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi, disebutkan masa kerja Panlih selama 30 hari dengan empat tugas utama yang harus dijalankan.
Pertama, menjunjung tinggi transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi. Kedua, bertugas meneliti kelengkapan dokumen persyaratan administrasi calon wakil gubernur.
Ketiga, melaksanakan kegiatan pemilihan wagub dalam rapat paripurna. Keempat, melaksanakan administrasi yang berkaitan dengan pengiriman berkas cawagub terpilih untuk kepentingan pengesahan.
Kita dapat meyakini Panlih tidak membutuhkan waktu begitu lama untuk menjalankan keempat tugas tersebut seperti meneliti kelengkapan dokumen persyaratan administrasi calon wakil gubernur. Juga administrasi lainnya, jika semua pihak yang terkait di dalamnya proaktif menjalankan fungsi dan kewajibannya. Termasuk calon wagub itu sendiri untuk menyerahkan kelangkapan berkas pencalonan dirinya.
Dengan asumsi ini, sebelum habis masa kerja 30 hari, pilwagub sudah dilaksanakan, yang artinya di bulan Maret, Wagub baru DKI sudah terpilih dan ditetapkan.
Dengan terpilihnya Wagub yang baru, kita tentu berharap pelaksanaan program kerja Pemprov DKI akan semakin lancar. Penyelesaian beragam problema Jakarta lebih terkoordinir dengan baik, lebih fokus dan lebih ringan karena adanya pembagian tugas dan kewenangan antara gubernur dan wakil gubernur.
Tak kalah pentingnya adalah kesamaan visi dan misi, satu konsepsi dan satu hati dalam merumuskan solusi, siapa pun Wagub yang terpilih. Apakah Nurmansjah Lubis yang diusung PKS atau Ahmad Riza Patria dari Gerindra. (*)