KAWASAN Muara Angke, tepatnya RW 022, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, terancam gelap gulita. Ribuan rumah di sana aliran listriknya bakal diputus oleh PLN.
Puluhan petugas sudah mulai mendatangi rumah warga. Dan warga pun was-was, karena bila aliran listrik diputus maka bukan saja gelap gulita, tetapi aktivitasnya juga terganggu.
Meski kabarnya aliran listrik di rumahnya akan diputus, tetapi pengakuan warga belum pernah ada sosialisasi resmi dari pihak PLN. Padahal, selama ini mereka membayar rekening listrik tepat waktu.
Merujuk pengakuan warga tentu saja memprihatinkan. Rasa khawatir warga bisa dimaklumi lantaran listrik adalah kebutuhan utama mereka dalam menjalankan kehidupan.
Listrik bukan cuma sarana penerangan, tetapi lebih dari itu. Bisa saja banyak warga di Muara Angke yang menyandarkan hidup dari pasokan listrik. Bila aliran listrik diputus maka mereka kelimpungan.
Menyikapi hal itu tidak ada salahnya sebelum memutus aliran listrik rumah warga Muara Angke, PLN sosialisasi secara masif. Kebijakan ini bisa dilakukan melalui kelurahan, RW dan RT.
Bisa juga undang warga ke kantor kelurahan dan beritahu seputar rencana pemutusan aliran listrik ribuan rumah di Muara Angke, tepatnya RW 022, Pluit itu. Paparkan alasannya kenapa aliran listrik rumah warga diputus.
Bila sosialisasi sudah masif dilakukan dan alasan atau kebijakan yang akan diambil PLN sudah dipaparkan, setidaknya bisa mengurangi rasa was-was warga.
Tidak seperti sekarang, hampir semua warga mengaku tidak mengetahui alasan aliran listrik di rumahnya akan diputus. Mereka tinggal di wilayah RW 022 sudah puluhan tahun dan tak pernah ‘dikutak-kutik’.
Andai pengakuan warga itu benar, kini saatnya PLN sosialisasi seputar kebijakan akan memutus aliran listrik rumah di RW 022. Paparkan segamblang-gamblangnya sehingga warga tidak terus bertanya-tanya, tetapi tanpa ada jawaban yang pasti. @*