JIKA ikuti alur pikiran Irsandi, 29, gampang betul jadi anggota TNI. Hanya karena kerja di proyek bangunan TNI, dia mengaku sebagai anggota TNI. Akibatnya ada 5 janda berhasil dikadali, dicuri uangnya digoyang “aset”-nya. Tapi pada janda yang ke-5, Irsandi kena batunya dan akhirnya ditangkap polisi.
Profesi tentara masih sering dicatut untuk tipu menipu. Hanya modal rambut cepak, badan atletis dan ketinggian ideal, baju seragam beli di toko perlengkapan TNI, jadilah TNI gadungan. Banyak perempuan tergiur karenanya. Mereka baru sadar setelah terkena “tembakan” peluru “pistol gombyok” milik si TNI gadungan. Tambah menyedihkan, banyak pula yang kadung diporoti uangnya.
Anggota TNI abal-abal ini salah satunya Irsandi, warga Malang yang sedang terdampar di Surabaya. Karena pendidikan minim, cari kerja menjadi susah. Jika ada yang menerima, hanyalah para kontraktor, untuk dijadikan kuli bangunan bagian ngaduk semen atau menyaring pasir. Nah, di sinilah Irsandi menggantungkan nasib.
Belakangan kontraktor tempatnya Irsandi bekerja dapat proyek di kompleks Lantamal V Perak Surabaya. Maka di situ pula dia tinggal, tidur di bedeng proyek ditemani tumpukan semen bersak-sak. Di sebelah sana alat-alat pertukangan, di sebelah sini material berupa pasir, semen, ubin keramik dan sebagainya.
Sebagai kenek bangunan, gaji Irsandi sehari hanya Rp135.000 yang diterimakan setiap hari Sabtu. Sungguh dia merasa tidak cukup, sehingga harus memutar otak bagaimaa bisa mengatasi defisit anggaran yang berkelanjutan. Diilhami tontonan di TV dan baca koran, akhirnya dia merasa bahwa ikut-ikutan jadi TNI bisa mendatangkan uang.
Postur tubuhnya memang sangat mendukung. Maka Irsandi mulai berburu mangsa. Ketika kenal janda muda lumayan cantik, dia enteng saja mengaku sebagai anggota TNI-AL yang berdinas di Lantamal V, Perak. Dan benar saja, karena postur tubuh sangat sesuai, si janda percaya. Tambah percaya lagi ketika sijanda mengantar, ternyata kembalinya Irsandi ke kompleks Lantamal. Padahal dia bebas keluar masuk kompleks militer itu karena sedang kerja di tempat tersebut.
Demikianlah, si janda Ratni, 28, berhasil dikadali pada kesempatan pertama. Wanita ini kemudian diajak ke sebuah penginapan, di sanalah Ratni digauli dan dimintai uang. Si janda mau saja wong dijanjikan mau dinikahi resmi. Servis pada Irsandi itung-itung sebagai DP nol persen.
Demikianlah beberapa bulan kerja di proyek Lantamal V, Irsandi telah berhasil menggauli dan menipu uang dan perhiasan milik para janda. Bila yang lain tak lapor polisi karena malu, yang terakhir berani menyeret Irsandi ke ranah hukum. Maka beberapa hari lalu TNI gadungan itu berhasil ditangkap dan dijebloskan ke tahanan.
Kalau punya modal, Irsandi bisa bikin partai bernama Partai Karya Peduli Janda. (gunarso ts)