BERBAGAI kisah perjuangan mewarnai seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun anggaran 2019. Salah satunya, Retno Wulandari, pelamar CPNS Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Perjuangan Retno ini seakan memberi inspirasi. Bahwa mengejar cita-cita tidak mengenal lelah, apalagi berkeluh kesah.
Dia yang harus menempuh 4 jam perjalanan ke lokasi tes, dari alamat rumahnya di Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Saat itu, Minggu (2/2/2020) pukul 20.00 WIB, ia mencari bus menuju Kota Surabaya. Namun bus tak kunjung datang. Hingga akhirnya jam 22.00 WIB, Retno baru mendapatkan bus.
Usai menempuh 4 jam perjalanan, ia menumpang istirahat di tempat kos temannya. "Tapi sampai pagi saya tidak bisa tidur, entah kepikiran tes atau apa," ujar dia.
Untuk ke lokasi tes, ia bahkan meminjam sepeda motor temannya. "Alhamdulillah ada teman yang mau pinjamkan sepeda motor," ucap dia.
Bagi Retno, tes CPNS tahun ini merupakan momentum kesempatan agar bisa lolos, dan bisa diterima menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Melampaui
Perjuangan alumni Universitas 17 Agustus 1945 tersebut tak sia-sia. Nilai SKD Retno berhasil melampaui passing grade yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dengan nilai 80, Tes Intelegensi Umum (TIU) 95, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) mencapai 140.
Sementara, passing grade yang harus dilalui Retno untuk pelamar formasi umum adalah TWK 65, TIU 80, dan TKP 126.
Retno mengaku tertantang untuk masuk menjadi CPNS. "Dengan saingan yang banyak jadi semangatnya lebih tinggi," ujarnya.
Namun dari usaha semua yang telah dilakukan, Retno tak luput berdoa, dan hasilnya menyerahkan kepada Allah SWT.