BOGOR - Akhir perjalanan sang kurir sabu seberat 288 kg ditangisi istri, anak dan keluarga. AM (40), yang ditembak mati polisi, ternyata buruh serabutan. Ia diajak oleh tetangganya yang mengontrak di kampungnya. AM diajak untuk pekerjaan bongkar muat dan bukan bawa narkoba.
Uun (40), istri AM mengaku, suaminya selama ini berprofesi sebagai buruh serabutan. Pekerjaan apapun dilakukan sang suami demi mendapatkan uang. Pihak keluarga termasuk dirinya tak menyangka pada ajakan tetangganya yang memberi pekerjaan pada suaminya.
“Waktu itu diajak bongkar muat. Suami saya langsung mau. Nggak dibilang bawa narkoba. Suami saya mana tahu sabu itu pak. Kami makan saja susah. Suami saya selama ini tidak kenal barang narkoba itu. Kerjanya juga serabutan. Apa aja dikerjakan,“ kata Uun kepada wartawan Sabtu (1/2/2020).
Almarhum AM (40) menurut Uun, adalah seorang kuli bongkar muat pasir. Selama berumah tangga, AM diakui Uun tidak aneh-aneh dalam hidupnya. Pernikahan mereka yang di karuniai seorang putri ST berusia 8 tahun, juga berjalan biasa saja.
Namun keluarga berduka, setelah di ajak tetangganya untuk pekerjaan bongkar muat di luar kota. Kepergian AM untuk mencari rejeki ternyata berakhir tragis. Ia harus meninggal dunia oleh timah panas petugas.
“Saya benar -benar ngga tau kalau ajakan tetangga itu untuk bawa sabu-sabu. Nama barang ini juga baru saya dengar. Suami saya sudah meninggal dunia ditembak polisi, saat di ajak tetangganya untuk ikut bongkar muat barang di luar kota,”ujar Uun sambil menambahkan, informasi awal keluarga dapat dari kepala desa.
Masih kata Uun, suaminya tanpa curiga mengikuti ajakan tetangganya tersebut. Karna memang suami butuh pekerjaan. Dan pihak keluarga tak menyangka ajakan tersebut adalah akhir dari kehidupan AM.
“Suami tidak tahu menahu isi barang yg di bawanya. Yang ia tahu hanya bongkar muat dengan upah untuk menghidupi anak dan istrinya,” paparnya.
Saat di tanya tentang sabu yang dibawa suaminya, Uun menjawab tidak tahu. "Gak tau sabu itu apa kalo pasir saya tahu. Mungkin ini nasib suami saya semoga tidak terjadi pada orang lain, " katanya.
Ujang Supriatna, paman AM meminta kepolisian untuk menangkap bandar dari barang terlarang ini yang mengakibatkan nyawa AM hilang akibat tertembus peluru aparat. Bagi Ujang, AM adalah korban yang tidak tahu menahu tentang narkoba.
“Yang AM tau itu pekerjaan bongkar muat dan dia di bayar usai kerja. Ini tanggung jawabnya sebagai suami dan bapak dari anak semata wayangnya. Kalau AM main narkoba, mana hidup dia susah begini. Kami dari pihak keluarga meminta pada petugas untuk menangkap sang bandar pemilik sabu.. juga dihukum mati. Semoga amal ibadahnya di terima di sisi Allah SWT,” ucap Ujang.
Jenasah almarhum sudah di makamkan di Kampung Cikahuripan, RT 18/07, Desa Cikahuripan, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. (yopi/win)