SETIAP hujan deras sebagian wilayah Jakarta kebanjiran. Tak jarang akibat banjir bandang, ribuan bahkan puluhan ribu warga terpaksa meninggalkan rumah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Selain permukiman warga, air bah juga merendam fasilitas umum baik itu jalanan, taman maupun underpass. Contohnya,Terowongan Gandhi di Kemayoran, Jakarta Pusat, hingga Sabtu (25/1/2020), masih kelelep.
Ketinggiann air di Terowongan Gandhi mencapai 4 meter. Akses terowongan itu terputus dan mirip sungai, sehingga melumpuhkan aktivitas warga Kemayoran dan sekitarnya.
Terendamnya Terowongan Gandhi setinggi 4 meter, selain curah hujan ekstrem, juga diduga karena pompa air atau draianase bermasalah. Underpass di sana disebut-sebut tidak memiliki rumah jaga.
Rumah jaga itu perlu lantaran berfungsi agar petugas yang standby bisa sering memeriksa kondisi underpass maupun pompa air saat musim hujan. Dengan demikian, kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi bisa segera diantisipasi.
Meski Terowongan Gandhi berlokasi di Ibukota, tetapi pembenahannya bukan wewenang Pemprov DKI Jakarta melainkan oleh Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran alias Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Persoalan Terowongan Gandhi memang tanggung jawab Kemensetneg. Namun, tidak ada salahnya bila Pemprov DKI Jakarta juga ikut membantu dan urun rembug mengatasi banjir di underpass itu.
Buanglah ego dan duduklah bersama antara Gubernur Anies Baswedan dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno membahas mengatasi banjir di terowongan Kemayoran.
Ingat bila terowongan Kemayoran terus menerus bagai sungai maka yang dirugikan warga Jakarta juga. Karenanya, tidak ada salahnya Pemprov DKI Jakarta dengan Pemerintah Pusat gotong royong mengatasi banjir di underpass itu.
Bersinergilah antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemerintah Pusat dalam segala hal, termasuk membenahi 13 sungai yang sampai saati ini belum tuntas dinormalisasi. Akibatnya setiap hujan deras bagai langganan, sebagian wilayah Ibukota terendam air bah.
Saat hujan deras Jumat (24/1/2020) dan Sabtu (25/1/2020), tercatat 78 lokasi di Jakarta terendam banjir bandang. Kini saatnya kita gotong royong mengatasi banjir, bukan saling menyalahkan. @*