MEGAPOLITAN

Pernah Dilarang Ahok, Kini PPD Nekat akan Operasikan 58 Bus Gandeng Zhongtong

Rabu 16 Okt 2019, 19:31 WIB

JAKARTA - Perusahaan Umum (perum) Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) menyiapkan 58 bus gandeng merek Zhongtong untuk melayani penumpang Jakarta. PPD mengklaim bus yang akan beroperasi itu aman dan nyaman meski sebelumnya ditentang mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2015. Manager Operation PPD, Hendri Dunan mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan mengoperasikan 58 bus gandeng yang ada. Saat ini, keseluruh bus merek Zhongtong itu masih terparkir rapi di pool PPD di Pulogadung. "Surat-suratnya baru dilengkapi, dan dalam waktu dekat akan langsung dioperasikan," katanya, Rabu (16/10/2019). Meski sebelumnya warga menentang hadirnya bus lantaran saat kepemimpinan Ahok dilarang, Hendri menyebut bus yang ada sudah sangat layak. Ia juga menampik bahwa bus bermerek Zhongtong yang dioperasikan pihaknya pernah terbakar saat mengangkut penumpang. "Mungkin ada kesalahpahaman, katanya bus Zhongtong pernah terbakar padahal sampai saat ini belum ada, karena itu merek lain," ujarnya. Sementara itu, Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa mengatakan, komponen di bus Transjakarta merek Zhongtong merupakan produk negara di Asia, Eropa, dan Amerika. "Bus ini memang mereknya China, tapi sebenarnya di dalam komponen bus, itu adalah produk Eropa, memang kita rakit di China," terangnya. Dipaparkan Putu, dalam bus gandeng itu saat ini menggunakan mesin merek Doosan GL 11 K dedicated CNG dari Korea Selatan. Sementara sambungan bus gandeng itu menggunakan merek Hubner Tipe Universal 19,5 K dari Jerman. "Transmisinya Allison, itu dari Amerika. Brake system, rem, itu Wabco, dan steering system mereknya ZF dari Jerman juga. Drive axle itu dari Amerika. Cylinder dari CNG-nya, pemutarnya, itu alumunium dari Amerika atau Polandia, dan RIM tire alumunium dari Hungaria," terangnya. Bus-bus Zhongtong, sambung Putu, juga dilengkapi alat pemadam api ringan (APAR). Bahkan, lima unit apar juga disiapkan khusus dibagian mesin yang terpantau dengan kamera CCTV. "Dari sisi keselamatan dan keamanannya dapat terjamin karena untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya. Sebelumnya, pada tahun 2015 lalu sebanyak 30 unit bus Transjakarta merek Zhongtong dihentikan sementara pengoperasiannya. Hal itu disebabkan bus asal Cina tersebut terbakar di koridor 9 pada Minggu 8 Maret 2015. (Ifand/win)

Tags:

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor