ORANG makin nekat, makin gila. Bayangkan saja orang penting dan punya jabatan tinggi, punya pengawal saja, jiwanya masih terancam. Wiranto, Menko Polhukam ditikam orang nekad dan super nekad. Sebenarnya peristiwa semacam ini sering terjadi di dunia, banyak pemimpin bangsa luka dan bahkan tewas karena diserang, bisa dari orang dalam atau dari luar. Misalnya,tiba-tiba saja dari barisan petugas yang seharusnya menjaga sang pemimpin malah menembak mati. Atau orang luar, entah dari mana menyerobot membawa bom bunuh diri, dan mati bareng. Atau bisa juga dengan senjata api jarak jauh, tembak dor, dor, dor. Dan pasti akan melukai atau bisa membunuh banyak orang. Coba kalau bukan orang gila, mana berani? Jadi siapa pun, orang penting, orang biasa, ya harus hati-hatilah. Apalagi dalam situasi politik yang lagi gaduh. Bisa saja, lawan politik atau orang yang senewen, yang berkeyakinan bahwa tindakannya itu benar adanya, bisa bertindak gila. Jadi harus bagaimana biar aman? Ya, jaga diri masing-masing sajalah. Kalau pergi tengah malam waspada, bahwa tindak kriminal ada di mana-mana. Kalau lewat tempat yang rawan yang harus hati-hati, jangan gegabah. Naik motor tengah malam, kalau lagi sepi coba cari kawan yang kebetulan lewat di jalan yang sama.Tapi,ya lihat dulu kalau yang diikuti penjahat? Ah,serba salah ya? Tapi, apa pun kalau waspada, Insya Allah, aman. Jika sampai terjadi apa-apa pun sudah siap, untuk apa saja, termasuk melawan. Penjahat memang harus dilawan. Libas, jangan kasih ampun. Harus ada gerakan masyarakat berani melawan, pasti penjahat keder! (massoes)
Induk
Kalau Nggak Gila, Mana Berani?
Senin 14 Okt 2019, 06:06 WIB