MEGAPOLITAN

Kompol Dedy, Bongkar Penipuan Online Diundang Kepolisian Taiwan

Jumat 06 Sep 2019, 08:17 WIB

PEKERJAAN apa pun bila dilakukan sungguh-sungguh dan ikhlas, akan membuahkan hasil. Pekerjaan itu ibadah termasuk menjadi polisi. Lewat kerja keras dan ikhtiar, insan Tribrata ini mengantarkannya menjadi Kasat Reskrim Polresta Depok. Jabatan ini diberikan pimpinan Polri sebagi salah satu penghargaan kepada Kompol Dedy Kurniawan yang bersama timnya mampu mengungkap berbagai kasus menonjol. Salah satunya kasus penipuan online  yang melibatkan 93 warga Taiwan pada Agustus 2017 silam. Bukan hanya itu, perwira menengah ini bersama tim dan komandannya diundang ke Kepolisian Taiwan untuk menerima penghargaan atas keberhasilan  mengungkap penipuan dengan korbannya sejumlah pengusaha, pejabat, dan tokoh politik di negara tersebut. “Bangga sekaligus menjadi cambuk bagi saya mengungkap kasus lainnya.” ucapnya. Lulusan Akpol angkatan 2005 ini mengaku meniti karier di Korps Bhyangkara adalah ibadah. Sebab makna Tribrata, dalam slogan Polri adalah melindungi, mengayomi, dan melayani. “Sangat mulia dan sesuai dengan ajaran agama mana pun. Bila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh,  Insyah Allah akan menjadi ladang pahala,” tuturnya. RESERSE Terlahir dari keluarga  pendidik, Kompol Dedy berupaya menjalankan tugas di mana pun di tempatkan dengan sebaik-baiknya.  Setelah lulus Akpol,  dipercaya sebagai Kanit Resmob Polres Grobogan. Rentetan kasus pembunuhan dan perampokan sudah menghadangnya.  Salah satunya pembunuhan terhadap residivis. Dia dihabisi karena kerap memalak warga, setiap kali menggelar hajatan. Berbekal teori keresersean  plus hasil  olah TKP dan sedikit logika, dia mampu mengungkap kasus menggegerkan warga Grobogan tersebut. “Di pengadilan, para tersangka dibebaskan,” kenangnya. Setelah melalang buana di satuan kriminal di jajaran Polda Jateng, dia ditarik ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya sebagai  perwira Subdit Resmob. 11 BULAN Di bagian reserse mobile yang khusus menangani kejahatan menonjol dan menjadi  perhatian publik inilah dia mendapat banyak pengalaman. Termasuk mengungkap berbagai kasus pembunuhan, perampokan nasabah bank hingga penipuan online melibatkan puluhan warga asing. Dia pun dipercaya menjadi Kasat Reskrim Polresta Depok. Selama 11 bulan bertugas di daerah penyangga ibukota ini,  dia juga mampu mengungkap berbagai kasus kejahatan. Mulai kasus pembunuhan pensiunan  TNI di Cimanggis, bentrok antargeng motor menewaskan  pelajar di Cimanggis, tawuran antarpelajar merenggut nyawa siswa di Pancoran Mas hingga terakhir pembunuh pengantar ayam pada Kamis (28/8) di Limo diungkapnya. Begitupula dengan kasus perampokan minimarket dan kejahatan  jalanan dibongkarnya. WASPADA Keberhasilan itu baginya bukan prestasi, tapi sudah menjadi tugasnya dan anggotanya sebagai insan Tribrata. “Setiap anggota Polri dibekali ilmu keresersean. Apa pun jenis kejahatan, pasti meninggalkan jejak. Nah, menemukan jejak itu butuh ketelitian, keseriuan, kesabaran, dan berdoa  Tuhan. Insya Allah akan berhasil,” imbuh Dedy. Dia selalu mengingatkan dirinya dan anggota, merasa puas boleh dalam setiap mengungkap kasus tetapi sewajarnya saja.  Sebab pelaku kriminal  lainnya akan bermunculan.  Kejahatan sulit dihilangkan selama dunia masih berputar. “Sebab itu waspadalah dalam setiap berkativitas. Kejahatan selalu mengintai dan muncul setiap ada kesempatan,” pungkasnya. (angga/iw)

Tags:

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor