JAKARTA - Warga Komplek Villa Mas I, RT 07/05, Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, menentang adanya pabrik kertas berdiri di lingkungan. Selain pembangunannya yang merusak rumah-rumah warga, lingkungan pun menjadi bising karena pabrik 24 jam beroperasi. Ayung (55), perwakilan warga Komplek Villa Mas I mengatakan, sejak 9 tahun pabrik pengelolaan kertas tersebut berdiri warga merasa sangat terganggu. Mereka pun mendesak agar Pemkot Jakarta Utara atau instansi terkait menutup operasional pabrik. "Untuk permasalahan ini kami sudah laporkan ke pihak kelurahan dan kecamatan. Bahkan, sempat ada pertemuan yang dihadiri pemilik pabrik serta pengurus RT/RW dan warga," ujarnya, Minggu (1/9/2019). Dalam pertemuan tersebut, sambung Ayung, pemilik pabrik sempat menyepakati perjanjian sementara yang dibuat bersama. Antara lain, membatasi jam operasional pabrik, tidak memarkir kendaraan operasional pada fasilitas umum (fasum) dan memberikan kompensasi kepada warga. "Namun demikian, janji tinggal janji. Sampai hari ini, satu point hasil kesepakatan sementara yang ada belum juga direalisasikan," tutur Ayung. Ketua RT 07/05, Komplek Villa Mas I, Amin mengatakan, pemilik pabrik telah melecehkan pengurus RT/RW serta jajaran kelurahan serta kecamatan dengan mengabaikan hasil kesepakatan bersama. Ia pun mendesak agar pemerintah melakukan penutupan. "Pemilik tidak memiliki itikad baik jika demikian, kami minta untuk segera ditutup. Karena kami juga mempertanyakan izin keberadaannya, mengapa bisa ada berdiri pabrik di kawasan permukiman," paparnya. Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, mengaku akan memerintahkan jajarannya untuk segera menindaklanjuti. Terlebih, sebagaimana zonasi dan tata ruang DKI Jakarta bahwa pemukiman warga tidak boleh ada berdiri perusahaan industri. (deny/ys)
MEGAPOLITAN
Bising dan Meresahkan, Warga Kapuk Muara Tuntut Pabrik Kertas Ditutup
Minggu 01 Sep 2019, 20:57 WIB