Kriminal

Lagi Asyik Nongkrong di Depan Sekolah, Pelajar SMK di Bogor Ini Dibacok

Selasa 16 Jul 2019, 16:27 WIB

BOGOR - Sekelompok pemuda belum diketahui identitasnya menyerang siswa SMK Tridarma 4 yang sedang nongkrong di depan sekolah mereka. Tiba-tiba datang sekelompok siswa lainnya dari arah simpang Kebon Pedes ke arah Simpang Yasmin. Sebanyak 15 orang dengan mengendarai 6 unit roda dua langsung membacok siswa SMK Tridarma. Akibatnya, satu siswa SMK Tridarma 4 terluka di punggung akibat sabetan celurit. Aksi tawuran pelajar yang terjadi di Jalan Sholeh Iskandar Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor ini, kini ditangani Polisi. Kapolsek Tanah Sareal, AKP Sarip Samsu mengatakan, satu orang terluka akibat kejadian tersebut. Pelajar SMK Tridarma 4 yang terluka diketahui bernama Fariz Chumaidy. “Saat kejadian korban sedang duduk di luar pagar pintu sekolah SMK Tridarma beserta 5 orang siswa lainnya. Tiba-tiba datang kelompok ini dengan motor langsung melakukan penganiayaan,” kata AKP Sarip, Selasa (16/7/2019). Penyerangan terhadap korban dengan senjata tajam ini mengakibat korban mengalami luka bacok. Ia dibawa ke rumah sakit dan oleh tim medis, luka korban diberi 4 jahitan di bagian punggung. Berdasarkan data, tawuran pelajar di Bogor terjadi sejak beberapa tahun ini. Pelajar tewas akibat tawuran ini sudah banyak. Data yang ada, terdapat empat pelajar yang sudah tewas atas aksi koboi jalanan berseragam ini. Mereka yang tewas adalah Yuda (13). Pelajar ini tewas saat terlibat tawuran antar pelajar di Jalan Raya Bogor KM 45, Kecamatan Cibinong, Jumat (14/9/2018) sore. Yuda tewas di lokasi kejadian akibat luka bacok celurit di bagian dada kiri dan leher. Kemudian Ir (19), pelajar SMK Pondok Rajeq, Kabupaten Bogor. Ia tewas mengenaskan disabet celurit saat diserang oleh pelajar dari sekolah lain di Jalan Ciliwung Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (6/12/2018) sore. Luka sabetan celurit di dada sebelah kiri hingga tembus jantung membuat nyawanya tak tertolong. Dalam catatan polisi, Ir ini terkenal kerap jadi biang tawuran. Demikian Kanit Reskrim Polsek Sukmajaya, Iptu Prihatin membenarkan peran korban karena ikut menangani kasus ini bersama Polsek Cibinong, Bogor. Berikutnya I (13), pelajar SMP ini tewas di jalan alternatif Terminal Bubulak, Kota Bogor. Dalam penyelidikan polisi, korban I tewas bukan karena tawuran pada umumnya, melainkan sengaja diadu dengan sekolah lain menggunakan senjata tajam tiga lawan tiga. Polisi bergerak cepat dengan mengamankan tujuh pelaku yang terlibat kasus tersebut. Kapolresta Bogor Kota, Kombes Ulung Sampurna Jaya saat itu mengatakan, ke tujuh pelaku yang telah diamankan tersebut masing-masing berinisial FR (13), MP (13), RH (16), MF (14), PM (16), KN (16) dan IJ (21). “Mereka yang diamankan itu dari pelajar dua sekolah berbeda dan satu orang alumni. Pelaku yang di bawah 14 tahun kita titipkan ke panti rehabilitasi anak,” kata Kombes Ulung, di Mapolresta Bogor Kota, Kamis (2/8/2018). Terakhir, Rifki Alfarizi. Siswa SMK ini tewas dengan luka sabetan celurit, Selasa (22/1/2019) petang di daerah Karehkel, tak jauh dari Terminal Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Rifki dikebumikan di pemakaman umum Kampung Sadeng, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, usai menjalani autopsi di RSUD Ciawi Bogor, Kamis (24/1/2019). Kasus terakhir terjadi di awal tahun ajaran baru yang baru saja berjalan dua hari. (yopi/ys)

Tags:

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor