Nasional

Jokowi Pamerkan Aksara Jawa di Instagram, Ini Maknanya

Rabu 10 Jul 2019, 20:26 WIB

JAKARTA – Presiden Jokowi tiba-tiba menulis dalam aksara Jawa. Tulisan singkat itu kemudian diunggah dalam akun instagramnya, tadi pagi, Rabu (10/7/2019). Jokowi tampaknya bukan sekedar mengangkat makna atau sindiran politik apa yang dituliskan, tapi juga untuk kembali mempopulerkan aksara Jawa.

View this post on Instagram

Selamat pagi, Indonesia ...

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

Jokowi menulis yang kemudian ditayangkan di akun tersebut dibuatkan semacam video. Hanya dua larik, dan ternyata setelah diklik akan terlihat transliterasinya dalam aksara latin, di sana tertulis:  Lamun sira pinter, aja minteri (baca: Lamun siro pinter ojo minteri). Ternyata, dalam bukaan berikutnya dalam video tersebut, diberikan maksud  dari ungkapan berbahasa Jawa tersebut, yakni: Meskipun   pintar, jangan sok pinter. Menariknya, tulisan aksara Jawa tersebut di video tersebut ditaruh di bawah dua gambar lilin. Kedua lilin ada emoji seperti melukiskan ekspresi tertentu. Lilin sebelah kiri mati, dan dalam gerakan lilin sebelah kanan, terlihat menularkan api ke lilin yang mati tersebut. Sehingga, keduanya kemudian menyala. Kiranya ada makna juga di lilin tersebut. Selain itu, pada kolom caption, Jokowi menuliskan pesan singkat: “Jokowi, Selamat padi Indonesia.’ Itu saja yang dituliskan. Tak ada uraian tentang torehan tulisan beraksara Jawa tersebut. Tanggapan dari follower pun bermunculan. Salah satu akun menyebutkan, apa yang disampaikan Jokowi tersebut adalah bentuk sindiran atau satir, dan itu sindiran yang dianggap sangat baik. Ini ditulisakan akun rina_an99 @4n4kalay apa cuma saya aja yg berpendapat ini satir terbaeqqq!! Ada salah satu tanggapan dari akun mikelaest, yang tampaknya melanjutkan atau melengkapi ungkapan Jawa tersebut. Di akun tersebut dituliskan yang bunyinya seperti berikut: “Lamun Siro sekti Ojo mateni, lamun Siro banter Ojo ndisik'i ??@jokowisehat selalu pak presiden,”  Seara harfiah, srtinya kurang lebih: “kalau anda sakti jangan membunuh, kalau anda bisa berlari kencang, jangan mendahului.” Dalam satu kesempatan, Jokowi pernah membeberkan tiga ungkapan yang disampaikan tersebut, yang disebutnya sebagai falsafah Jawa sebagai pegangannya. Baik dalam menjalankan kehidupan sehari-hari maupun saat memerintah negara Republik Indonesia. Hal itu diungkapkan Jokowi dalam unggahan pribadinya di sosial media Twitter, Minggu (26/5/2019). Jokowi mengungkapkan ada tiga falsafah Jawa yang sangat melekat dalam kehidupannya. Lamun siro sekti, ojo mateni Lamun siro banter, ojo ndhisiki Lamun siro pinter, ojo minteri   Lamun siro sekti, ojo mateni Lamun siro banter, ojo ndhisiki Lamun siro pinter, ojo minteri   Menurut Jokowi ada tiga hal tersebut. Pertama, lamun sira sekti, ojo mateni yang berarti meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan.      Kedua, Lamun siro banter, ojo ndhisiki, yang berarti meskipun kamu cepat, jangan selalu mendahului. Ketiga adalah Lamun sira pinter ojo minteri. Meskipun kamu pintar, jangan sok pintar. (*/win)
Tags:

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor