Internasional

Perhatikan! Ini Jalur Tengkorak di Jateng yang Harus Diwaspadai Pemudik

Rabu 22 Mei 2019, 11:37 WIB

SEMARANG - Pemudik yang akan melintas di wilayah Jawa-Tengah, harus mewaspadai sejumlah jalur rawan kecelakaan atau seringkali disebut sebagai  "Jalur Tengkorak" . Jalur tersebut pun  mendapat perhatian khusus dari pemerintah, menjelang musim mudik libur Lebaran. Pemerintah, dalam hal ini pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan terus mencari solusi untuk menekan angka kecelakaan dan mendukung kelancaran lalu lintas. Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Satriyo Hidayat mengatakan, pihaknya telah memetakan sejumlah titik rawan kecelakaan yang hsrus diwaspadai saat arus mudik lebaran 2019 . Disebutkan, titik rawan umumnya berada di jalur mudik dengan volume pergerakan tinggi, seperti di jalan tol dan jalur pantura Jawa Tengah. Garis merah rawan kecelakaan juga terdapat di sejumlah titik di jalur tengah Jateng, dan jalur pantai selatan (pansela). "Total ada 23 titik rawan kecelakaan , kami sudah berkomunikasi terkait itu dengan kepolisian," kata Satriyo. Dishub memetakan rawan kecelakaan berdasarkan frekuensi jumlah kecelakaan di lokasi tersebut dalam setahun. Selain itu, juga mempertimbangkan jumlah korban, baik yang meninggal dunia, luka berat, dan luka ringan. Titik Rawan Kecelakaan Berdasarkan data, Jalan Raya Pantura Semarang-Kendal atau di Brangsong Kabupaten Kendal, menjadi prioritas pertama antisipasi kecelakaan selama mudik Lebaran. "Di titik itu, kecelakaan disebabkan kecepatan kendaraan yang rata-rata tinggi dan jalan rusak di beberapa titik," jelasnya. Lokasi ini juga disebut menjadi titik lelah pemudik, sehingga kecelakaan kerap tak bisa dielakkan. Kemudian jalur persimpangan Jalan Petanahan-Jalan Prembun di Desa Purwodeso, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen juga menjadi jalur tengkorak. Persimpangan tersebut merupakan pertemuan kendaraan antara yang melaju di jalur pantai selatan Banyumas-Jogja dan jalur alternatif Jalan Deandels. Masih di Kebumen, jalur Alang-alang Amba, jalur Kebumen-Banyumas di Desa Sidomulyo, Kecamatan Karanganyar menjadi perhatian lokasi rawan kecelakaan. Jalur tersebut memiliki tipikal jalan lurus dan sempit. Jalan ini ramai dilintasi pengguna sepeda motor. Sehingga, rawan kecelakaan sepeda motor terserempet mobil atau bus. Setelah itu, jalur Jatilawang-Wangon Kabupaten Banyumas. Jalur ini memiliki tipikal sama dengan jalur Alang-alang Amba, yakni jalan sempit. Pemudik dengan menggunakan sepeda motor dan melaju kecepatan tinggi berpotensi mengalami kecelakaan karena bersenggolan dengan kendaraan lain. Titik rawan kecelakaan kelima yang menjadi prioritas yakni di jalan raya pantura Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Brebes. Ia juga menyebut, daerah rawan kecelakaan selain lima teratas tersebut. Di antaranya Kabupaten Semarang yakni di Jalan Raya Salatiga-Boyolali di Tengaran dan Jalan Raya Semarang-Solo Desa Randugunting. Kemudian di Kota Semarang yakni di Jalan Raya Kaligawe. Titik rawan kecelakaan lain ada di Kabupaten Tegal, Cilacap, Pemalang, Magelang, Rembang, Boyolali, Kabupaten Pekalongan dan Pati. Untuk mengantisipasi kecelakaan di daerah rawan tersebut, Dishub bekerjasama dengan Kepolisian melakukan berbagai upaya. Semisal memasang spanduk-spanduk peringatan agar pengendara selalu waspada dan hati-hati saat melewati jalur black spot tersebut. "Petugas kami tidak mungkin selama 24 jam berjaga di lokasi tersebut. Sebagai antisipasi, kami pasang spanduk, tambahnya . (Suatmadji/mb )

Tags:
Ramadhan

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor