JAKARTA – Pemprov DKI berencana mengoperasikan bus listrik. Langkah tersebut diharapkan mampu mengurangi polusi udara ibukota. Mengingat angkutan umum menjadi penyumbang terbesar tingginya polusi udara di Jakarta. Menurut Gubernur DKI, Anies Baswedan, ia akan mengutus tim untuk melakukan kajian menyangkut bus listrik ke Cina. "Kita akan lakukan kajian. Kenapa ke Cina? Karena bus listrik di Eropa produksinya juga di Cina, " kata Anies usai menerima kunjungan Direktur Eksekutif C40 Cities Climate Leadership Group, Mark Watts, Jumat (29/3). Menurut Anies, dengan bus listrik maka tingkat pencemaran udara dipastikan rendah. "Kita akan lakukan ujicoba dulu, "katanya. Sementara itu, Direktur Eksekutif C40 Cities Climate Leadership Group, Mark Watts menceritakan, sepuluh kota terkotor di dunia terdapat di China pada sepuluh tahun lalu. Namun, kini kota-kota tersebut tidak lagi masuk daftar kota terkotor. Lantaran pemerintah negara tersebut telah mengalihkan angkutannya dengan bus listrik. Pada kesempatan yang sama, Dirut PT Transjakarta, Agung Wicaksono, mengatakan pihaknya siap melakukan ujicoba bus listrik. Ujicoba dilakukan pada rute Bundaran Senayan-Monas di jalur feeder atau non-bus rapid transit (BRT). Uji coba akan dilakukan mulai Mei 2019. Rencananya uji coba dilakukan selama enam bulan dengan mengoperasikan sepuluh bus listrik. SENAYAN-MONAS Menurut Agung, Bundaran Senayan - Monas menjadi titik uji coba bus listrik karena berada di pusat kota dan bisa menjadi perhatian masyarakat. Jalur tersebut juga nanti bersinggungan dengan MRT. "Itu akan sangat terlihat bagaimana bus listrik ini akan betul-betul berjalan dan persis di tengah kota. Di situ bawahnya ada MRT, angkutan massal yang bersih, di atasnya juga kita inginkan ada angkutan yang bersih yaitu bus listrik," ujarnya. Agung mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan regulasi agar dapat menguji coba bus listrik di jalanan Jakarta. "Kami berharap dalam waktu dekat semuanya bisa menjalani uji tes sesuai regulasi sehingga bisa diuji cobakan segera," kata Agung. Namun Agung menambahkan ujicoba tidak bisa dilakukan di jalur transjakarta atau busway lantaran produksi awal bus listrik dirancang dengan pintu yang rendah. "Uji cobanya nanti kita lihat mana rute yang paling siap, kalau unit ini kita lihat ini kan low entry berarti bukan di koridor, apakah misalkan di jalur feeder non-BRT," pungkasnya.(john/ruh)
Uncategorized
DKI Kaji Gunakan Bus Listrik Buatan Cina
Sabtu 30 Mar 2019, 00:10 WIB