JAKARTA – Supermoon kini sedang ramai dibicarakan di dunia maya. Fenomena kali ini ada gerhana bulan total dan timbul cincin supermoon karena saat ini sedang bulan purnama, dampaknya di antaranya laut mengalami air pasang (air pasang), wilayah pesisir akan terkena rob. Ini berdampak ke Indonesia. Fenomena supermoon (posisi perigee atau jarakt terdekat bulan terhadap bumi) disertai dengan bulan purnama akan menyebabkan tingginya gelombang air laut. Gerhana bulan dan supermoon ini pusat lintasannya melingkupi belahan bumi utara, seperti Greenland, Eslandia, Irlandia, Britania Raya, Norwegia, Swedia, Portugal, dan pantai-pantai di Perancis dan Spanyol. Dua fenomena berbarengan ini terjadi pada Minggu (20/1/2019) malam atau Senin (21/1/2019) dini hari waktu Indonesia. Wilayah Indonesia memang tidak akan dapat melihat fenomena gerhana bulan yang berbarengan dengan supermoon itu. Fenomna ini terlihat jelas di kawasan negara-negara tersebut. Meski di Indonesia tak akan bisa dilihat dua fenomenan alam tersebut, namun dampaknya menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memicu gelombang tinggi mulai Sabang Banda Aceh hingga Jakarta & pesisir Jatim. Pihak BMKG menjelaskan, fenomena supermoon secara bersamaan disertai peristiwa bulan purnama mulai 19-22 Januari 2019. Di Amerika Utara disebutkan akan terjadi pada Minggu malam Senin. Sedangkan yang terlihat di Indonesia, fenomena supermoon secara bersamaan disertai dengan peristiwa bulan purnama dari tanggal 19 sampai 22 Januari. Keindahan fenomena alam ini terjadi sejak Sabtu hingga Senin malam. Fenomena tersebut juga berpotensi mengganggu wisata bahari atau air serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan di sekitar pelabuhan pesisir. Sehubungan dengan adanya fenomena supermoon atau posisi perigea dimana pada saat tersebut posisi bulan dan bumi berada pada jarak terdekat. Peringatan BMKG ini berlaku mulai Sabtu (19/1/2019) kemarin hingga Selasa (22/1/2019) mendatang. Beberapa wilayah yang mendapat peringatan ini antara lain: 1) Pesisir utara Jakarta, 2) Pesisir utara Jawa Tengah, 3) Pesisir utara Jawa Timur, 4) Pesisir Cilacap, 5) Pesisir Tanjung Benoa, Bali , 6) Pesisir Kalimantan Barat, dan 7) Pesisir Makassar BMKG mengingatakan, kondisi ini dapat terhadap terganggunya transportasi dan aktivitas di sekitar pelabuhan dan pesisir. Selain itu, fenomena supermoon juga berdampak pada aktivitas para petani garam dan perikanan darat serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan. Peringatan akan terjadinya pasang maksimum air laut ini diinfokan BMKG lewat unggahannya di akun Instagram @infobmkg pada Jumat (18/1/2019) lalu. (*/win) Meski di Indonesia tak akan bisa dilihat dua fenomenan alam tersebut, namun dampaknya menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memicu gelombang tinggi mulai Sabang Banda Aceh hingga Jakarta & pesisir Jatim. Pihak BMKG menjelaskan, fenomena supermoon secara bersamaan disertai peristiwa bulan purnama mulai 19-22 Januari 2019. Di Amerika Utara disebutkan akan terjadi pada Minggu malam Senin. Sedangkan yang terlihat di Indonesia, fenomena supermoon secara bersamaan disertai dengan peristiwa bulan purnama dari tanggal 19 sampai 22 Januari. Fenomena tersebut juga berpotensi mengganggu wisata bahari atau air serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan di sekitar pelabuhan pesisir. Sehubungan dengan adanya fenomena supermoon atau posisi perigea dimana pada saat tersebut posisi bulan dan bumi berada pada jarak terdekat. Peringatan BMKG ini berlaku mulai Sabtu (19/1/2019) kemarin hingga Selasa (22/1/2019) mendatang. Beberapa wilayah yang mendapat peringatan ini antara lain:
- Pesisir utara Jakarta, 2) Pesisir utara Jawa Tengah, 3) Pesisir utara Jawa Timur, 4) Pesisir Cilacap, 5) Pesisir Tanjung Benoa, Bali , 6) Pesisir Kalimantan Barat, dan 7) Pesisir Makassar