NAMANYA panjang, Muhammad Radhiyan Pasopati Pribadi, adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI). Di tengah kesibukkan belajar, ia juga aktif dari berbagai kegiatan masyarakat, termasuk membantu masyarakat. Seperti bencana alam yang terjadi belakangan ini, tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, kemudian bencana di Selat Sunda. Radhiyan panggilan akrabnya, bersama rekan-rekannya dari UI membagikan susu gratis kepada korban bencana tsunami di dua provinsi tersebut. Sosoknya bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain. Sejak 28 Oktober 2018, bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda, dia meluncurkan website GotongRoyong.in. DARI IKLAN "GotongRoyong. Ini adalah platform donasi tanpa uang. Uang donasi didapatkan dari iklan yang Anda tonton.Uang tersebut kami salurkan ke mitra terpercaya," kata Radhiyan. Ia menilai memang ada kesan bahwa mahasiswa, khususnya jaket kuning (panggilan mahasiswa UI), itu hanya bisa demo atau unjuk rasa. "Namun bagaimana mahasiswa itu bisa memberikan solusi bagi masyarakat, tidak hanya sekadar demo dan juga hanya bisa menuntut pemerintah, " kata Radhiyan. Radhiyan berharap dengan adanya website GotongRoyong.in bisa membantu kesulitan masyarakat, dan ini merupakan solusi bagi masyarakat. "Saat kami ke Banten untuk membantu korban bencana alam, kami melihat sendiri bagaimana mereka (para korban) senang mendapatkan susu dari kami," kata Radhiyan. Ia menambahkan terus terang apa yang dilakukannya bersama warga netizen yang turut membuka website GotongRoyong.in, merupakan bentuk ibadah yang akan mendatangkan pahala. Ia menjelaskan peluncuran website GotongRoyong.in berangkat dari pemikiran dari mereka yang mau menyumbang atau bersedekah, tapi mereka tidak mempunyai uang. KERJASAMA Sebab itu, dirinya bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk memfasilitasi mereka yang mau bersedekah tapi tidak mempunyai uang, hanya dengan mengetik website GotongRoyong.in. Dalam kesempatan itu, Radhiyan yang didampingi rekannya, Luthfi Abdurrahim menyerahkan dana zakat Rp11 juta yang diterima Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta. "Dana ini berasal dari warga net yang membuka website GotongRoyong.in," kata Radhiyan. Dalam kerjasama ini nantinya, mereka yang akan bersedekah kepada Baznas, tanpa harus menggunakan uang, tapi cukup buka websitenya. Berbagai prestasi yang telah dicapai di antaranya Muhammad Radhiyan Pasopati Pribadi berhasil meraih gelar terbaik ketiga dalam pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat Universitas Indonesia tahun 2017. Radhiyan merupakan mahasiswa berprestasi dengan kemampuan Bahasa Inggris terbaik serta penulisan makalah dan presentasi terbaik. (johara/bi)
MEGAPOLITAN
Mahasiswa UI Ini Berinovasi Bersedekah Tanpa Uang
Sabtu 05 Jan 2019, 07:48 WIB