JAKARTA - Meski menjadi penyebab becek dan kumuh, lapak pedagang kaki lima (PKL) yang berada di atas taman di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, belum juga dibongkar. Pengelola pasar malah mengubah jam operasional penggunaan taman, agar lapak itu bisa tetap digunakan pedagang. Rizal, 37, pedagang yang hingga kini masih mengeluhkan keberadaan lapak yang ada di atas taman itu. Ia menilai, pengelola pasar tak berani membongkar karena pedagang yang ada sudah membayar uang sewa. "Ya, nggak bakalan dibongkar, lha wong pedagang yang di atas taman sudah bayar full, jadinya dibebaskan," katanya, Rabu (26/12). Menurutnya, sejak dikeluhkan beberapa waktu lalu, pengelola pasar memang datang ke lokasi. Namun datangnya pengelola hanya memberi himbauan ke pedagang dan meminta berjualan sesuai waktu. "Pesannya nggak boleh jualan seharian, harus pakai jam. Jadi biar siang kelihatan bersih, cuma sore hingga pagi kumuh lagi," ujar Rizal. Diungkapkan Rizal, tak beraninya pengelola pasar membongkar lapak karena si pedagang sudah membayar senilai Rp35 juta untuk satu tahun. Uang itu diberikan untuk sewa lapak yang merubah fungsi taman yang berada di depan los sayur mayur. "Kalau digusur pastinya si pedagang minta ganti rugi, karena jualan disitu belum sampai setahun," terangnya. Atas hal itu, Rizal dan pedagang lainnya berharap dari PD Pasar Jaya segera mengambil tindakan. Karena selama ini, upaya yang dilakukan pengelola pasar sangat bertolak belakang karena merubah lahan hijau untuk disewakan. "Pak Gubernur, periksa semua pengelola pasar Induk Kramatjati, banyak pemainnya. Karena bukan taman saja yang dibisniskan," terangnya. Sebelumnya diberitakan Pos Kota, kondisi pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, terlihat becek dan mengeluarkan bau tak sedap. Ceceran sayur hingga buah busuk, memenuhi pelataran parkir di pasar terbesar itu. Hal itu disebabkan pada bagian taman disewakan ke pedagang untuk di jadikan lapak. Tak tanggung-tanggung, pedagang harus merogoh kocek Rp35 juta rupiah untuk bisa mendapatkan lokasi berjualan itu. Terkait hal itu, Kepala Pasar Induk Kramatjati Agus Lamun mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan penataan di pasar. Sehingga penempatan pedagang di atas taman itu baru rencana. "Karena itu tempat relokasi terhadap pedagang binaan kita," katanya. Menurut Agus, saat ini pihak pasar ingin memberikan fasilitas terbaik bagi para pedagang. Sehingga dengan penataan itu bisa membuat mereka berjualan dengan baik. "Rencananya pedagang akan diberikan fasilitas berjualan yang jauh lebih layak dan lebih tertata," ungkapnya. (Ifand/win)
MEGAPOLITAN
Gubernur Anis Diminta Periksa Pengelola Pasar Induk Kramatjati
Rabu 26 Des 2018, 20:37 WIB