MEGAPOLITAN

Kondisi Pasar Milik PD Pasar Jaya Banyak Tidak Layak

Senin 17 Des 2018, 23:31 WIB

JAKARTA – Sebanyak 15 ribu kios dari 120 ribu kios milik PD Pasar Jaya kosong. Kondisi bangunan pasar yang becek dan sudah tidak layak membuat kios tersebut sulit dipasarkan. "Dengan kondisi bangunan yang sudah tua, pedagang kurang tertarik menempatinya. Ini memang menjadi beban bagi Pasar Jaya Selama ini," kata Dirut Pasar Jaya, Arief Nasrudin, Senin (17/12). Karenanya Arief mengatakan, revitalisasi terhadap pasar suatu hal yang harus dilakukan. Adapun saat ini 21 pasar akan diperbaiki. "Saat ini, tim tengah melakukan pendekatan dan musyawarah kepada pedagang. Kami targetkan tahun 2021 pembangunannya sudah tuntas," ucapnya. Pasar yang akan dibenahi yakni Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Pasar Kebon Melati, Jakarta Pusat, Pasar Lontar, Jakarta Pusat, Pasar Lontar, Jakarta Utara, Pasar Jembatan Lima, Jakarta Barat, Pasar Jembatan Besi, Jakarta Barat, Pasar Slipi, Jakarta Barat. Pasar Jelambar Polri, Jakarta Barat, Pasar Radio Dalam, Jakarta Selatan, Pasar Mede, Jakarta Selatan, Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, Pasar Karet Pedurenan, Jakarta Selatan, Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Pasar Kayu Putih, Jakarta Utara, Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Pasar Rawabadak, Jakarta Utara, Pasar Sindang, Jakarta Utara, Pasat Jembatan Merah Blok A, Jakarta Pusat, Pasar Sunan Giri, Jakarta Timur, Pasar Cipete Utara Blok A, Jakarta Selatan Pasar Serdang, Jakarta Pusat. Selain menjadi penyedia jasa perdagangan, Pasar Jaya juga ditugasi menjadi salah satu BUMD untuk pengendalian harga bahan pokok. Karena itu, Pasar Jaya menjalin kerjasama dengan sejumlah daerah serta dengan para petani di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Jalur distribusinya harus dijaga agar pasokan ke pasar tidak berkurang,” tegasnya. KESAMPINGKAN PEDAGANG Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri, menilai masih banyak kelemahan dalam revitalisasi pasar pemerintah. "Pedagang sering dikesampingkan dalam rencana revitalisasi pasar. Pemerintah daerah menganggap pasar itu punya negara, padahal pemilik kontribusi paling besar di pasar adalah pedagang," tuturnya. Anggota DPRD DKI Jakarta, Selamat Nurdin, mendukung langkah revitalisasi, sehingga pasar tradisional bisa bersaing dengan pasar modern. Namun, ia meminta dalam penempatan kios nantinya diutamakan pedagang lama dengan sewa tidak terlalu mahal. "Yang menjadi kendala selama ini, bila satu pasar dibangun, pedagang lama banyak yang tidak sanggup karena biaya sewa tinggi. Akibatnya banyak masuk pedagang baru dengan modal kuat. Ini harus menjadi perhatian PD Pasar Jaya. Pedagang lama adalah aset karena itu, mereka harus diutamakan," pungkasnya. (john)

Tags:

admin@default.app

Reporter

admin@default.app

Editor