INDRAMAYU - Bertahan di tengah gempuran Xu-Ping, itulah ungkapan yang tepat bagi para pengrajin perhiasan lapis emas di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kerajinan perhiasan lapis emas atau biasa dikenal dengan kemasan di Indramayu sudah ada sejak puluhan tahun dilakukan secara turun temurun. Para pengrajinnya terus bertahan hingga saat ini, sekalipun di tengah maraknya persaingan produk serupa dari Korea dan China. Perhiasan lapis emas produk dari Korea dan China itu popular disebut Xu-Ping. Produk dari luar negeri itu menjadi saingan utama produk kerajinan lapis emas para pengrajin tradisional Indramayu. Meski demikian, produk perhiasan lapis emas Indramayu itu masih cukup diminati masyarakat. Peminatnya lebih banyak berasal dari luar Pulau Jawa. Ada beberapa wilayah di Indonesia yang menjadi pangsa pasar perhiasan lapis emas buatan Indramayu antara lain: Lampung, Palembang, Jambi. Lampung merupakan kota yang paling banyak menyerap produk perhiasan lapis emas dari Indramayu. Salah seorang pengrajin lapisan emas di Kelurahan Kepandean, Kecamatan Indramayu Dede Handoko, 30 menjelaskan, kebanyakan pemesan perhiasan lapis emas itu dari Pulau Sumatera. Mereka cukup berminat membeli produk perhiasan lapis emas dari Indramayu. Dede menambahkan, meski di tengah gempuran persaingan Xu-Ping dari luar negeri tapi pengrajin perhiasan lapisan emas Indramayu masih terus bertahan. “Kami tetap meneruskan kegiatan kerajinan perhiasan lapis emas karena sudah lama digeluti dan turun temurun,” katanya. Ia mengakui Xu-Ping lebih murah dan variatif bentuknya. Tetapi produk perhiasan lapis emas Indramayu tak kalah dalam hal kualitas. (taryani/win)
Nusantara
Pengrajin Lapis Emas Indramayu Bertahan dari Gempuran Xu-Ping
Rabu 15 Agu 2018, 21:21 WIB